nasional

'Cowboy Style' Menkeu Purbaya Jadi Taruhan di Awal Masa Jabatan

Senin, 15 September 2025 | 21:07 WIB
Menkeu RI, Purbaya Yudhi Sadewa menuai sorotan publik terkait gaya komunikasinya yang disebut dengan istilah ‘Cowboy Style’. (Dok. Kemenkeu)

GEMA LANTANG, JAKARTA -- Julukan "cowboy style" atau gaya koboi kini dinilai telah melekat kuat di dalam diri Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Purbaya Yudhi Sadewa. 

Tidak hanya publik di Tanah Air, kini media asal Singapura, The Straits Times juga ikut menyoroti julukan yang melekat untuk Menkeu pengganti Sri Mulyani tersebut. 

Dalam analisis berjudul “Indonesia's new 'cowboy style' finance minister bets big on growth” pada Senin, 15 September 2025, media tersebut ikut-ikutan menilai gaya komunikasi Menkeu Purbaya.

Menkeu baru di Kabinet Merah Putih itu dinilai berani bicara blak-blakan dan penuh optimisme terhadap pertumbuhan Ekonomi RI.

Baca Juga: 4 Kebijakan Baru Menkeu Purbaya yang Jadi Sorotan Publik Setelah Menjabat

“Purbaya mengatakan ia menargetkan pertumbuhan 6 hingga 7 persen melalui belanja pemerintah yang lebih cepat, dan mengalihkan Rp200 triliun dari bank sentral ke bank-bank komersial,” tulis The Straits Times dalam analisisnya. 

Kendati demikian, media asal Singapura itu juga mengingatkan, kebijakan fiskal yang akan Menkeu Purbaya usung bisa berisiko menciptakan ketidakstabilan pasar, bila diliputi dengan faktor politik. 

"Faktor politik, berisiko menimbulkan ketidakstabilan pasar meskipun ia berniat untuk menstimulasi perekonomian," sambung The Straits Times.

Berkaca dari hal itu, gaya komunikasi Menkeu Purbaya yang spontan langsung memang tengah menjadi perhatian publik sejak dirinya menggantikan Sri Mulyani pada 8 September 2025 lalu. 

Baca Juga: Menteri LH Pastikan Dampak PT GAG Nikel Bisa Dimitigasi dengan Baik

Hal tersebut bahkan diakui sang menteri baru itu dalam sederet momen resmi. Berikut ini di antaranya:

1. Menkeu Purbaya: Dulu Leluasa, Sekarang Disorot

Secara terpisah, Menkeu Purbaya pernah mengakui, jika di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dirinya leluasa berbicara tanpa banyak yang memantau, namun setelah menjadi Bendahara Negara RI, setiap kalimatnya disorot publik. 

“Waktu di LPS sih nggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata kalau di keuangan beda Bu (Sri Mulyani), salah ngomong dipelintir sana-sini,” katanya dalam konferensi pers usai serah terima jabatan di Jakarta, pada 9 September 2025.

 

Halaman:

Tags

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB