"Faktor yang dipertimbangkan banyak, ini bagian dari kita menata organisasi secara keseluruhan," lanjutnya.
Luky menekankan bahwa produktivitas ASN juga menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan apakah kenaikan gaji layak diberikan.
"Kita juga lihat produktifitas dari ASN itu sendiri seperti apa," tutur Luky.
Baca Juga: Momen Hangat Yudisium STIE Jambi yang Cetak Lulus Unggul
Selain itu, kondisi keuangan negara tetap menjadi barometer utama dalam pengambilan keputusan.
Pemerintah tidak ingin kebijakan kenaikan gaji membebani APBN di tengah kebutuhan pembiayaan yang juga meningkat di sektor lain.
"Kita juga melihat kondisi fiskal kita seperti apa," pungkasnya.
Selalu Menjadi Sorotan
Setiap tahun, wacana kenaikan gaji ASN selalu menarik perhatian publik. Kebijakan penghasilan pegawai pemerintah dinilai berdampak langsung pada daya beli jutaan keluarga ASN sekaligus berpengaruh pada struktur belanja pegawai di APBN.
Baca Juga: Sri Radjasa Sebut Ada Intervensi Petinggi Polri dalam Audiensi Ijazah Jokowi
Pada 2024 dan 2025, pemerintah sebelumnya telah menaikkan gaji ASN dan TNI/Polri. Hal itu memunculkan pertanyaan apakah tren tersebut akan berlanjut pada 2026.
Artikel Terkait
Boy Thohir Borong 3,1 Juta Lembar Saham Trimegah Sekuritas
Keluarga dan BJB Masih Bungkam, Dirut Bank BJB Tinggalkan Misteri
Pandu Sjahrir Ungkap Perkembangan Kampung Haji Indonesia
Sri Radjasa Sebut Ada Intervensi Petinggi Polri dalam Audiensi Ijazah Jokowi
Pertumbuhan Kredit UMKM pada Oktober 2025 Justru Melemah
Akademisi 'Kupas' Wacana Pertukaran Pelajar Pemkot Jambi
Momen Hangat Yudisium STIE Jambi yang Cetak Lulus Unggul
KUHAP Baru Tuai Polemik, Bisa Picu Masalah Besar
Mahfud MD Ungkap Tekanan Prabowo ke Kapolri dan Panglima TNI
Benang Kusut Tambang: Tumpang Tindih Izin hingga Manipulasi Tapal Batas