“Bayangkan, ada 38 provinsi, 98 kota, 416 kabupaten, lebih dari 70.000 desa. Itu harus kita datangi satu per satu,” kata Tito di Istana Negara pada Rabu 8 Oktober 2025.
Karena itu, Tito menyambut baik keputusan Presiden menambah jumlah Wamendagri agar beban kerja dapat terbagi dan proses pengawasan menjadi lebih efisien.
Tito menjelaskan bahwa tiga Wamendagri yang baru akan dibagi berdasarkan wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.
Baca Juga: Alasan Pemerintah Prioritaskan Sekolah Garuda di Luar Jawa
Skema ini diharapkan membuat pelaksanaan kebijakan dan komunikasi antara pusat dan daerah lebih fokus dan cepat.
“Supaya tahu persis permasalahannya, itu nanti tiga wamen. Tugas saya jauh lebih ringan, tinggal bagi-bagi tugas semua, evaluasi,” tambah Tito.
Selain itu, pembagian wilayah tersebut juga memungkinkan Kemendagri untuk lebih cepat merespons dinamika di daerah serta memperkuat koordinasi lintas sektor dengan kementerian lain.
Artikel Terkait
Tanggapan Purbaya soal Gejolak Fiskal yang Bikin Daerah Menjerit
Pertamina Sebut Tak Ambil Keuntungan soal Kelangkaan BBM SPBU Swasta
Banding Gaya Efisiensi Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani
Profil Anggito Abimanyu, Wamenkeu yang Resmi Ditunjuk Jadi Ketua LPS
Jejak Kasus yang Menyeret Kajari Jakarta Barat hingga Dicopot dari Jabatan
Fakta Terkini Kasus Teror Bom di 3 Sekolah Internasional Tangsel-Jakut
Bos BGN Buka Suara soal Harga Ayam dan Telur Naik Gegara MBG
Alasan Pemerintah Prioritaskan Sekolah Garuda di Luar Jawa
Momen Prabowo Dukung Timnas: Do Your Best and Give Us Good News!
Publikasi Data Keracunan MBG Tetap Dilakukan Lewat BGN