Senin, 22 Desember 2025

Prabowo Curhat di Munas PKS: Kaget Parahnya Korupsi di Pemerintahan

Photo Author
- Senin, 29 September 2025 | 22:09 WIB
Presiden Prabowo singgung soal pemberantasan korupsi saat Munas PKS, Senin, 29 September 2025. (Tangkapan layar YouTube PKSTV)
Presiden Prabowo singgung soal pemberantasan korupsi saat Munas PKS, Senin, 29 September 2025. (Tangkapan layar YouTube PKSTV)

Prabowo kemudian menyentil praktik korupsi yang terlihat ‘legal’ padahal sedang melakukan tindakan yang merugikan negara.

Baca Juga: Komite Reformasi Polri Bakal Jalan 6 Bulan, Tantangan Besar Menanti

Korupsi ini, menurut Prabowo dilakukan dengan cara yang samar sehingga tak terdeteksi hingga memunculkan anggapan tindakannya seolah-olah legal.

“Ini pinternya orang pinter, pinter nyolong,” imbuhnya.

Dalam tindakan korupsi tersebut, kata Prabowo adalah bentuk dari perampokan sistemik.

“Sistem yang dibuat dan kelengahan elite kita selama ini, sehingga kekayaan kita terkeruk,” ucapnya.

Prabowo kemudian mengklaim bahwa ada pihak yang tersinggung dengan caranya memberantas korupsi dan menyebut investigasi kasus kerusuhan demo Agustus 2025 ada indikasi keterlibatan pihak tertentu untuk membuat gaduh.

“Mereka ingin menghentikan pembangunan dan kebangkitan ekonomi Indonesia, mereka ingin meneruskan paradoks yang kita alami sekarang. Kekayaan begitu besar hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, ini yang akan saya lawan,” tegasnya.

Baca Juga: Momen Hangat Pertemuan Prabowo dan Raja-Ratu Belanda

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh partai politik di Indonesia untuk bersama-sama ikut dalam pemberantasan korupsi.

Dengan pidato yang menggebu-gebu, Prabowo mengklaim bahwa sudah menyelamatkan uang negara sedikitnya Rp300 triliun yang kemudian digunakan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Inilah yang kita pakai untuk makan bergizi gratis, sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat anak dan ibu-ibu hamil, tiap hari menerima makanan,” ucapnya.

“Ada kekurangan, iya. Ada keracunan makan, iya. Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen. Ini tidak membuat kita puas, tapi namanya usaha manusia yang demikian besar, yang belum pernah dilaksanakan, saya kira dalam sejarah dunia,” tandasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB
X