Senin, 22 Desember 2025

Bonus Komisaris BUMN Dihapus, Prabowo: Enak di Lo, Ga Enak di Rakyat!

Photo Author
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 19:01 WIB
Presiden Prabowo saat reshuffle Kabinet Merah Putih, Rabu, 19 Februari 2025. (Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo saat reshuffle Kabinet Merah Putih, Rabu, 19 Februari 2025. (Sekretariat Presiden)

GEMA LANTANG, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memperbaiki tata kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan menghapus praktik pemberian bonus atau tantiem kepada komisaris BUMN.

Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada acara Apkasi Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (28/8).

Baca Juga: Pemerintah Beri Waktu Bagi Industri Pangan Terapkan Aturan Label Baru

Prabowo mengungkapkan bahwa selama ini banyak aset dan potensi BUMN yang tercecer tanpa pengelolaan baik. Melalui konsolidasi aset di bawah pengelolaan Danantara, Indonesia kini memiliki kekuatan keuangan global yang signifikan.

“Kekayaan kita luar biasa. Masalahnya adalah manajemen pengelolaan. Saya sudah buktikan, aset BUMN saya kumpulkan di Danantara nilainya US$10 miliar. Sovereign fund kita sekarang mungkin kelima di dunia. Norwegia, China, Abu Dhabi, baru kita. Tidak main-main,” tegas Prabowo.

Baca Juga: Status Immanuel Ebenezer di Gerindra, Prabowo: Dia Belum Kader

Namun di balik pencapaian tersebut, Prabowo menyoroti praktik pemberian tantiem atau bonus bagi komisaris BUMN yang dinilai tidak adil, terutama ketika perusahaan mengalami kerugian.

“Saudara tahu kemarin saya hilangkan apa itu tantiem. Tantiem itu rupanya bahasa Belanda, artinya bonus. Kenapa sih nggak pakai istilah sederhana, bonus gitu lho. Yang repot perusahaan rugi, dikasih bonus komisarisnya. Enak di lo, nggak enak di rakyat. No, coret!” tegasnya.

Baca Juga: Salah Langkah di Hari Pertama, Gen Z Dinilai Bisa Resah Cari Pekerjaan Baru

Prabowo menegaskan bahwa kebijakan penghapusan bonus bagi komisaris BUMN merupakan bagian dari upaya reformasi besar-besaran.

Ia menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam pengelolaan perusahaan negara.

“Alhamdulillah, yang nggak mau, get out. Banyak anak muda yang mau masuk,” ujarnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB
X