Dengan suara bergetar dan mata yang berkaca-kaca, Esti menginterupsi Fadli dan mengungkapkan rasa sakit hatinya atas cara sang menteri menjelaskan isu yang sangat sensitif itu.
"Semakin Pak Fadli Zon bicara, semakin terasa menyakitkan. Saya tidak di Jakarta saat itu dan tidak bisa pulang selama beberapa hari karena kondisi sangat mencekam,” tutur My Esti dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: SBY Cemaskan Dunia yang Hanya Dipenuhi Ambisi dan Ego
Esti juga menilai, pernyataan Fadli terlalu teoritis dan kurang menunjukkan empati terhadap korban-korban kekerasan yang mengalami trauma mendalam akibat tragedi tersebut.
Fadli pun segera merespons interupsi itu. Menbud RI itu kembali menegaskan dirinya tidak pernah membantah terjadinya pemerkosaan, dan bahkan mengaku mengutuk keras kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk apa pun.
"Terjadi, Bu. Saya mengakui itu. Dalam penjelasan saya pun, saya tidak menampik bahwa peristiwa itu benar terjadi," tegasnya.
Baca Juga: Angkutan Batubara 'Berkode JN' Melintas di Tengah Larangan Gubernur Jambi
Dari sisi yang lain, giliran Mercy Barends yang juga ikut angkat bicara menanggapi penjelasan Fadli Zon.
Sembari menyeka air mata yang mulai mengalir, Mercy mengenang berbagai kasus kekerasan yang pernah ia tangani bersama Komnas HAM, termasuk pada masa penjajahan Jepang.
"Begitu banyak perempuan Indonesia menjadi korban pemerkosaan dan dijadikan budak kekerasan perang," terang Mercy.
Baca Juga: Presiden Minta Polisi Turun ke Rakyat Agar Merasakan Pedihnya Kesulitan Warga
"Saat itu, pemerintah Jepang bahkan mengakui dan bertanggung jawab. Mengapa kita, bangsa sendiri, justru begitu sulit mengakui kenyataan ini?" imbuhnya dengan nada getir.
Mercy mengaku mengalami tekanan psikis luar biasa ketika menangani kasus-kasus tersebut, seraya menilai satu kasus kekerasan sudah sangat menyakitkan, apalagi jika jumlahnya lebih dari satu.
Baca Juga: Pulau Strategis di Bali-NTB Jatuh ke Tangan Asing?
Artikel Terkait
Kejati Lampung Tahan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Lahan Kemenag
Kejagung Periksa Google soal Kasus Korupsi Laptop Chromebook
Pulau Strategis di Bali-NTB Jatuh ke Tangan Asing?
SBY Cemaskan Dunia yang Hanya Dipenuhi Ambisi dan Ego
Trump Desak Hamas Usai Israel Setuju Gencatan Senjata di Gaza
Gubernur Sumut Bobby Nasution Mengaku Siap Diperiksa KPK
Perda Tata Ruang Kota Jambi Dinilai Tidak Efektif, Jefri: Harus Direvisi
Respon Kepala BGN Usai Dicecar DPR soal MBG di Daerah Terpencil
Tarif Ojol Naik 15 Persen, Kemenhub Kini Klaim Keputusan Itu Belum Final
Zohran Mamdani Resmi Jadi Cawako Muslim Pertama di New York