Kedua, tren iklan digital terkini yang akan disampaikan CEO Props Ilona Juwita, dan pengembangan jurnalisme berkualitas yang akan diisi oleh Fransiskus Surdiasis, anggota Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas (KTP2JB) atau yang juga dikenal Komite Publisher Rights.
Dalam acara BRI Mediapreneur Talks sebelumnya yang digelar Promedia di Kota Medan pada 23 Januari 2025 lalu, Agus Sulistriyono mengajak para pengusaha media untuk membangun brand sebuah media. Terlebih, bagi media yang sudah berjalan puluhan tahun yang dinilai wajib untuk dipertahankan.
"Jika brand media sudah puluhan tahun, pertahankan itu. Tinggal kita harus bisa dinamis mengikuti perkembangan zaman," tegasnya.
Agus Sulistriyono selaku CEO Promedia juga mengenalkan perusahaannya yang berbasis teknologi dan konsultan media.
Baca Juga: Minyak Ilegal Drilling di Jambi Cerita Lama, Warga: Cari Solusi di Legalkan
Promedia berkolaborasi membangun media online bersama para pemilik media, dengan mengusung konsep economic sharing atau gotong royong.
"Promedia Teknologi Indonesia adalah perusahaan teknologi dan konsultan media. Kita kolaborasi membangun media online arus utama bersama para pemilik media dan jurnalis di seluruh Indonesia," ucap Agus Sulistriyono.
"Perusahaan ini memberikan support (dukungan) teknologi, infrastruktur, pelatihan, strategi dan monetisasi dengan mengusung konsep economic sharing atau gotong royong," tandasnya.***
Artikel Terkait
Wajib Naik Transportasi Umum di Hari Rabu, ASN Jakarta Harus Selfie untuk Laporan
Pasca Viral Remaja Speak Up Soal Wisuda Sekolah, Dedi Mulyadi Kini Jawab Isu Debat Settingan
Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
Pemkot Jambi Resmi Buka Seleksi Calon Bos PT Siginjai Sakti
Peredaran Narkoba Kian Marak di Batanghari, Ketua APDESI Resah dan Minta Kades Peduli
Merugikan Warga, Tongkang Angkutan Batubara Dilarang Melintas
Soal Prabowo Ingin Evaluasi Total, Rosan Roeslani Bongkar Danantara Kini Kelola Aset 844 Perusahaan