"Jika kami dipasok rudal dalam jumlah yang cukup, jika kami diizinkan untuk menyerang, kami akan secara signifikan mengurangi kapasitas Rusia untuk menimbulkan kerusakan pada infrastruktur penting kami dan kami akan memperbaiki situasi pasukan kami di lapangan," imbuhnya.
Dia juga mendesak Barat untuk memenuhi janji untuk segera mengirim dukungan militer ke Ukraina.
Baca Juga: Putin Akan Menyapu Bersih Militer Ukraina Dari Wilayah Kursk
"Kita menanggung semua keterlambatan ini, dengan kerusakan dan hilangnya nyawa," sebutnya.
Kuleba secara khusus meminta pengiriman cepat sistem pertahanan udara Patriot . Bahkan, dia mendesak semua negara yang berjanji untuk mengirimkan sistem Patriot beberapa bulan lalu untuk akhirnya mengirimkannya.
"Sistem itu sudah ada, siap untuk dikirimkan. Yang kurang hanyalah kesempatan terakhir, lampu hijau untuk melakukannya." ujar Kuleba seperti dilansir AP.
Baca Juga: Waduh!!! Pengusaha Batubara Di Jambi Menjerit
Ukraina mengatakan bulan lalu bahwa mereka membutuhkan 25 sistem pertahanan udara Patriot untuk sepenuhnya mempertahankan wilayah udaranya dan melindungi negara dari serangan rudal Rusia.
Menteri Luar Negeri Hongaria Péter Szijjártó, yang negaranya menganggap dirinya sebagai pembawa perdamaian di Ukraina dan menentang pendekatan Uni Eropa dan NATO terhadap perang, mengatakan bahwa mitra-mitra Eropanya tampaknya menderita psikosis perang.
"Mayoritas negara-negara Uni Eropa, bersama dengan elit Brussels dan para birokrat di sini, mengambil posisi yang sepenuhnya mendukung perang," kata Szijjártó.
Baca Juga: Zumi Zola Dan Budi Setiawan Tiba Di KPU, Dukung Penuh Maulana-Diza ?
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa ia memperkirakan bahwa sikap buta yang mendukung perang dan psikosis yang mendukung perang ini akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.
Pertemuan Uni Eropa hari Kamis telah dijadwalkan berlangsung di Budapest, tetapi Borrell, dengan dukungan beberapa negara anggota, memutuskan untuk mengadakannya di Brussels sebagai protes terhadap sikap Hongaria terhadap Ukraina.
Artikel Terkait
Presiden Rusia Vladimir Putin Tanggapi Serius Pernyataan Donald Trump
Zelenskyy Minta Rusia Tanggung Jawab, Moskow Bantah Serang Target Sipil Di Kiev
Presiden Korea Selatan Sebut Korea Utara Terlibat Perdagangan Senjata Ilegal Dengan Rusia
Arab Saudi, China dan Indonesia Diam-diam Melobi Barat Soal Aset Rusia
Amerika Serikat 'Isi Amunisi' Ukraina Untuk Hadapi Serangan Rusia
Dubes Rusia Galau, Atletnya Dilarang Dapat Dukungan Di Olimpiade Paris 2024
Selalu Buat Barat Khawatir, Apa Itu Doktrin Nuklir Rusia ?
Vladimir Putin Pastikan Rusia Akan Bantu Indonesia Di Berbagai Bidang
Militer Rusia Kaget, Kyiv Lakukan Serangan Mendadak
Pasukan Kyiv Gempur Wilayah Rusia, Biden : Dilema Bagi Putin