GEMALANTANG.COM -- Diplomat tertinggi Uni Eropa meningkatkan tekanan pada pendukung internasional Ukraina untuk mencabut pembatasan penggunaan senjata yang mereka berikan kepada negara yang dilanda konflik itu untuk memungkinkan angkatan bersenjatanya menyerang sasaran di dalam Rusia.
AS membatasi penggunaan rudal balistik jarak jauh yang diberikannya kepada Ukraina dan beberapa anggota UE juga membatasi penggunaan senjata mereka.
Menurut laporan AP. Ukraina sangat ingin menargetkan lapangan udara dan instalasi militer lainnya di dalam Rusia yang digunakan untuk melancarkan serangan terhadap angkatan bersenjata dan warga sipilnya.
Baca Juga: Pasukan Kyiv Gempur Wilayah Rusia, Biden : Dilema Bagi Putin
“Kita perlu mencabut pembatasan penggunaan persenjataan terhadap target militer Rusia, sesuai dengan hukum internasional,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell saat para menteri luar negeri blok tersebut berkumpul di Brussels untuk membahas invasi Rusia ke Ukraina.
"Persenjataan yang kami berikan kepada Ukraina harus digunakan sepenuhnya, dan pembatasan harus dicabut agar Ukraina dapat menargetkan tempat-tempat yang dibom Rusia. Jika tidak, persenjataan itu tidak berguna," kata Borrell dikutip AP, Jum'at (30/08/2024).
Berbicara bersama Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Borrell mengutuk serangan Rusia terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil.
Baca Juga: Putin Periksa Pasukan Chechnya Untuk Melawan Ukraina
“Rusia ingin mengebom negara Eropa hingga menyerah sepenuhnya,” katanya.
Kuleba mengatakan bahwa pendukung Ukraina hanya akan menyalahkan diri mereka sendiri jika Rusia menang.
“Keberhasilan Rusia bergantung pada satu hal: kesiapan mitra untuk membuat keputusan yang berani. Jika keputusan diambil, Ukraina berhasil di lapangan. Jika tidak diambil, jangan mengeluh pada Ukraina, mengeluhlah pada diri sendiri,” tambahnya.
Baca Juga: Moskow Berhasil Mengidentifikasi Ribuan Tentara Bayaran Ukraina
Kuleba menegaskan bahwa Ukraina hanya ingin menyerang target militer yang sah di dalam Rusia.
Artikel Terkait
Presiden Rusia Vladimir Putin Tanggapi Serius Pernyataan Donald Trump
Zelenskyy Minta Rusia Tanggung Jawab, Moskow Bantah Serang Target Sipil Di Kiev
Presiden Korea Selatan Sebut Korea Utara Terlibat Perdagangan Senjata Ilegal Dengan Rusia
Arab Saudi, China dan Indonesia Diam-diam Melobi Barat Soal Aset Rusia
Amerika Serikat 'Isi Amunisi' Ukraina Untuk Hadapi Serangan Rusia
Dubes Rusia Galau, Atletnya Dilarang Dapat Dukungan Di Olimpiade Paris 2024
Selalu Buat Barat Khawatir, Apa Itu Doktrin Nuklir Rusia ?
Vladimir Putin Pastikan Rusia Akan Bantu Indonesia Di Berbagai Bidang
Militer Rusia Kaget, Kyiv Lakukan Serangan Mendadak
Pasukan Kyiv Gempur Wilayah Rusia, Biden : Dilema Bagi Putin