GEMALANTANG.COM -- Moskow memiliki nama ribuan warga negara asing yang dipekerjakan untuk berperang demi Ukraina, kata seorang diplomat senior Rusia.
Pasukan Rusia telah ditugaskan untuk mengumpulkan informasi dengan cermat tentang orang-orang tersebut. Rodion Miroshnik, yang memimpin misi khusus untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang Ukraina, katanya kepada RIA Novosti.
Baca Juga: Ratusan Ojol Di Jambi Kompak Matikan Aplikasi
"Hingga saat ini, lebih dari 4.000 tentara bayaran telah teridentifikasi secara positif, dengan semua data yang diperlukan telah terkumpul. Dalam beberapa kasus, penyelidikan praperadilan telah diselesaikan," katanya dikutip Rusia Today, Kamis (29/08/2024).
Kiev mengklaim bahwa warga negara asing yang berjuang demi kepentingannya adalah sukarelawan yang bergabung dengan pasukan Ukraina karena alasan ideologis. Moskow menganggap mereka sebagai tentara bayaran dan menuduh negara-negara Barat memfasilitasi perekrutan veteran militer Ukraina.
Baca Juga: Israel Lancarkan Operasi Besar-besaran Di Tepi Barat
Miroshnik bersikeras bahwa tentara bayaran yang selamat, melarikan diri dari Ukraina ke negara lain akan tetap dimintai pertanggungjawaban atas kekejaman yang mereka lakukan saat masih menerima gaji dari Kiev.
"Saya yakin informasi tentang kejahatan mereka akan tersedia di banyak negara, dan orang-orang di sana akan menyadari orang macam apa yang digunakan Ukraina sekarang," katanya.
Baca Juga: Zumi Zola Dan Budi Setiawan Tiba Di KPU, Dukung Penuh Maulana-Diza ?
Banyak tentara bayaran adalah psikopat yang kejam, yang pergi ke Ukraina agar mereka dapat membunuh, menggertak warga sipil, dan menjarah tanpa hukuman, kata diplomat itu.
Awal bulan ini, seorang pria berusia 27 tahun yang berjuang untuk Kiev dihukum di Republik Ceko. Filip Siman dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara karena menjarah di kota-kota dekat Kiev, setelah pengadilan di Praha menolak klaimnya bahwa ia hanya mengikuti perintah.
Baca Juga: Ko Apek Resmi Di Tahan Jaksa, Kejati Jambi Bilang Gini
Pada bulan Maret, Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan daftar negara-negara asal tentara bayaran yang datang untuk bertempur di Kiev.
Artikel Terkait
Presiden Rusia Vladimir Putin Tanggapi Serius Pernyataan Donald Trump
Zelenskyy Minta Rusia Tanggung Jawab, Moskow Bantah Serang Target Sipil Di Kiev
Presiden Korea Selatan Sebut Korea Utara Terlibat Perdagangan Senjata Ilegal Dengan Rusia
Arab Saudi, China dan Indonesia Diam-diam Melobi Barat Soal Aset Rusia
Amerika Serikat 'Isi Amunisi' Ukraina Untuk Hadapi Serangan Rusia
Dubes Rusia Galau, Atletnya Dilarang Dapat Dukungan Di Olimpiade Paris 2024
Selalu Buat Barat Khawatir, Apa Itu Doktrin Nuklir Rusia ?
Vladimir Putin Pastikan Rusia Akan Bantu Indonesia Di Berbagai Bidang
Militer Rusia Kaget, Kyiv Lakukan Serangan Mendadak
Pasukan Kyiv Gempur Wilayah Rusia, Biden : Dilema Bagi Putin