GEMA LANTANG, SERANG – Warga Kampung Karang Jetak, Desa Bolang, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, ngeluh soal keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berada tak jauh dari permukiman.
Bau menyengat, serbuan lalat, hingga kekhawatiran soal kesehatan menjadi alasan utama protes warga terhadap TPS itu.
TPS Karang Jetak yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah warga mengeluarkan aroma tak sedap yang menyebar ke permukiman pada malam dan pagi hari.
Warga juga menegaskan bahwa sampah yang menumpuk bukan berasal dari desa mereka, melainkan kiriman dari berbagai kecamatan.
Baca Juga: 19.391 Balpres Baju Impor Ilegal Senilai Rp112 M Diklaim Jadi Temuan Terbesar
Sulhah, warga Desa Bolang, mengatakan masalah ini mulai dirasakan sejak TPS mulai aktif sekitar tahun 2020 dan semakin masif pada tahun ini.
“Baunya menusuk. Warga sudah tidak betah. Ini bukan sampah kami, tapi kiriman dari banyak kecamatan,” ujarnya, Jum'at, 14 November 2025.
Ia menjelaskan, sebelum warga melakukan aksi protes pada Oktober lalu, aktivitas pembuangan sampah berlangsung hampir setiap waktu.
Setelah melakukan aksi, kata Sulhah, bau sempat berkurang, tetapi truk sampah tetap masuk pada malam hari. Sulhah bahkan menyebut adanya tekanan kepada warga yang menolak keberadaan TPS.
“Ada yang bilang kalau demo jangan keras-keras, nanti bisa celaka,” kata dia.
Baca Juga: Momen Prabowo Jemput Raja Yordania Abdullah II
Warga juga menduga sebagian sampah yang masuk bukan limbah rumah tangga, tampak juga barang-barang bekas elektronik dan material lain yang tidak dikenal masuk ke TPS.
“Kadang kita lihat ada barang-barang bekas timbangan, elektronik, dan macam-macam. Aromanya pun beda,” tutur Sulhah.