GEMA LANTANG, JAKARTA -- Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya memeriksa 46 saksi anak untuk mengurai konstruksi peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta yang terjadi pada Jumat, 7 November 2025.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto menyebut 10 saksi di antaranya berhalangan hadir.
“Penyidik sudah memeriksa 46 saksi anak. Sepuluh saksi lain berhalangan hadir,” ujar Budi Hermanto kepada awak media di Jakarta, pada Jumat, 14 November 2025.
Pemeriksaan dilakukan di UPTD PPPA DKI Jakarta, demi memastikan pendampingan psikologis terpenuhi.
Baca Juga: Mencari Bocah Hilang di Pesanggrahan Sejak Maret 2025, Ini Ciri-cirinya
Polisi juga telah meminta keterangan ayah pelaku, sementara ibunya belum dapat diperiksa karena bekerja di luar negeri.
“Prosesnya masih berjalan," terang Budi.
Berkaca dari hal itu, sebagian publik juga menyoroti adanya fakta terkait terduga pelaku yang masih berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH) disebut memendam kesepian mendalam.
Terduga pelaku hidup tanpa tempat berbagi cerita, dan tumbuh dalam keluarga yang telah lama terbelah.
Lantas, bagaimana penuturan pihak kepolisian terkait temuan fakta yang diketahui dari terduga pelaku dalam insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta itu? Berikut ulasannya.
Baca Juga: 16 Rumah Tertimbun Longsor di Cilacap, 2 Warga Meninggal dan 21 Hilang
Terduga Pelaku Disebut Tak Punya Teman Curhat
Dalam insiden itu, polisi sempat mengunkapkan adanya dua dentuman terdengar beruntun, dari musala lantai tiga lalu belakang kantin.
Temuan polisi menegangkan senjata api mainan bertuliskan nama tiga pelaku penembakan masjid di luar negeri, serta bahan peledak rakitan yang tersisa di lokasi kejadian.
Artikel Terkait
Polemik Whoosh 'Dikuliti' dari Perencanaan hingga Proses Studi Kelayakan
Tak Cukup Pembuktian Asli, Susno Duadji Sebut Ijazah Jokowi Harus Sah
Warga Pelayang Beri Peringatan Terakhir Buat Pelaku PETI di Limbur
Dari Singapura untuk Jambi, Pengamat Ingatkan Risiko 'Copy-Paste' Kebijakan
Fadhil Arief: Jadilah MTQ sebagai Wasilah Dalam Kehidupan
Demo Tolak Tambang Emas PT BSI: Kalian Keruk Gunung, Kami yang Tertimbun Derita
Istana Ikut Aturan MK soal Polisi Aktif Mundur dari Jabatan Sipil
16 Rumah Tertimbun Longsor di Cilacap, 2 Warga Meninggal dan 21 Hilang
Komisi Reformasi Polri Soroti Intervensi Politik dan Bisnis
Mencari Bocah Hilang di Pesanggrahan Sejak Maret 2025, Ini Ciri-cirinya