GEMA LANTANG, JAKARTA -- Polisi mengungkap kendala besar dalam pencarian Alvaro Kiano Nugroho, bocah enam tahun yang hilang sejak 6 Maret 2025.
Hambatan utama yang dihadapi penyidik adalah rekaman CCTV di sekitar lokasi yang terhapus otomatis setiap hari, sehingga tidak dapat lagi diakses ketika laporan hilangnya Alvaro masuk.
Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menjelaskan bahwa sebenarnya terdapat kamera pengawas di wilayah tersebut, namun sistem penyimpanan rekaman tidak dibuat untuk jangka panjang.
“Bukan belum ada CCTV, tapi per hari terhapus dan tidak tersimpan,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta pada Kamis, 14 November 2025.
Baca Juga: Komisi Reformasi Polri Soroti Intervensi Politik dan Bisnis
Ketiadaan rekaman visual di hari-hari awal hilangnya Alvaro membuat penyelidikan berjalan lebih sulit.
Polisi tidak dapat menelusuri jejak pergerakan korban maupun mengidentifikasi pihak-pihak yang berada di sekitar lokasi pada saat kejadian.
Kondisi ini membuat penyidik harus beralih pada metode pencarian lain yang lebih mengandalkan informasi manusia, bukan bukti elektronik.
Polisi Perluas Pencarian ke Berbagai Daerah
Dengan tidak adanya rekaman CCTV, polisi kini mengandalkan keterangan saksi, pihak sekolah, keluarga, hingga laporan masyarakat yang dikirim melalui pesan langsung (DM) Instagram dan saluran aduan Kapolsek.
Baca Juga: Istana Ikut Aturan MK soal Polisi Aktif Mundur dari Jabatan Sipil
Seluruh informasi yang masuk kemudian diperiksa satu per satu untuk melihat kemungkinan kecocokan dengan identitas Alvaro.
Penyelidikan kasus ini bahkan telah diperluas hingga ke luar Jakarta.
Polisi menindaklanjuti laporan masyarakat yang menyebut dugaan kemunculan Alvaro di Batam, Kepulauan Riau, serta Cilegon, Banten. Namun, hasil penelusuran tersebut belum memberikan titik terang.
Artikel Terkait
MK Resmi Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil
Polemik Whoosh 'Dikuliti' dari Perencanaan hingga Proses Studi Kelayakan
Tak Cukup Pembuktian Asli, Susno Duadji Sebut Ijazah Jokowi Harus Sah
Warga Pelayang Beri Peringatan Terakhir Buat Pelaku PETI di Limbur
Dari Singapura untuk Jambi, Pengamat Ingatkan Risiko 'Copy-Paste' Kebijakan
Fadhil Arief: Jadilah MTQ sebagai Wasilah Dalam Kehidupan
Demo Tolak Tambang Emas PT BSI: Kalian Keruk Gunung, Kami yang Tertimbun Derita
Istana Ikut Aturan MK soal Polisi Aktif Mundur dari Jabatan Sipil
16 Rumah Tertimbun Longsor di Cilacap, 2 Warga Meninggal dan 21 Hilang
Komisi Reformasi Polri Soroti Intervensi Politik dan Bisnis