GEMA LANTANG, JAMBI -- Polemik Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) milik PT Sinar Anugerah Sukses (PT SAS) di Aur Kenali, Kota Jambi kembali ditanggapi Ketua Perkumpulan Sahabat Alam Jambi, Jefri Bintara Pardede.
Dalam keterangan resminya, Jefri menyampaikan bahwa kisruh persoalan TUKS PT SAS itu muncul karena ada yang menebar disinformasi menjurus kepada hoax dari pihak yang memang menginginkan investasi besar itu terhambat.
Untuk itu, kata Jefri, diperlukan pendekatan rasional, berbasis data guna menghindari hoaks yang memperkeruh isu.
“Perlu kita pahami, TUKS PT SAS berada di zona khusus dengan perizinan yang diterbitkan sejak 2015 melalui kajian lintas lembaga pemerintah pusat. Ini izin sah dan matang secara hukum,” kata Jefri, Jum'at, 28 November 2025.
Baca Juga: Pemerintah Kerahkan Bantuan Besar untuk Tanggapi Bencana di Sumatera
Ketua Sahabat Alam Jambi juga menambahkan bahwa izin PT SAS lebih dulu ada dibanding RTRW Kota Jambi terbaru tahun 2024, seharusnya revisi tata ruang dapat mengakomodasi keberadaan TUKS.
Jefri mendorong Pemerintah Kota Jambi untuk bersikap proaktif. “Saya mengajak Pemkot Jambi segera melakukan revisi terbatas RTRW agar keberadaan TUKS PT SAS bisa diakomodasi. Dengan langkah ini, investasi yang sah tetap berjalan, lingkungan aman, dan ekonomi lokal terdorong.”
Jefri juga menegaskan pentingnya menghindari informasi menyesatkan, ia menilai semua pihak seharusnya melihat persoalan ini secara jernih dan terbuka.
“Jangan sampai hoaks dan narasi berlebihan memutar konteks fakta. Keputusan harus berbasis data, bukan emosi.” sebutnya.
Baca Juga: Menilik Peran Gerakan Pangan Murah di Tengah Lonjakan Harga
Menurut Jefri, investasi yang dikelola dengan profesional dan ramah lingkungan dapat memberi manfaat signifikan bagi daerah.
“Kita tidak menolak industri, yang harus ditolak adalah pengelolaan yang kotor. Dengan teknologi modern, green belt, sistem pemantauan lingkungan berbasis sensor, dan mitigasi ketat, semua pihak bisa aman. Lingkungan terjaga, ekonomi bergerak, masyarakat sejahtera.” imbuhnya.
“Kita satu rumah bernama Jambi. Mari duduk bersama, menilai data, mendengar ahli, dan mengambil keputusan berdasarkan rasionalitas." pungkasnya.
Artikel Terkait
Dibalik Penolakan PT SAS, Ada yang Sengaja Memainkan Api?
Antara Narasi Krisis dan Rasionalitas Dalam Polemik TUKS PT SAS
PT SAS dan Masa Depan Jambi: Dialog Jangan Jadi Panggung Provokasi
Audiensi Konflik PT SAS, Warga: Bapak Walikota Mantap
Menguak Konflik TUKS PT SAS: Hak Masyarakat Vs Kepentingan Ekonomi
Dirut Tirta Mayang Buka Suara Soal Rumor Pencemaran Akibat Stockpile PT SAS
DPRD Provinsi Jambi Dinilai Bongkar Kesepakatan soal Penolakan Stockpile PT SAS
Makatara Minta Pemerintah Umumkan Status Penghentian TUKS Batubara PT SAS
Lampu Jalan atau Lampu Citra? 'Menguliti' Bantuan Group PT SAS
Izin Lama PT SAS Diklaim Tak Bisa Memutihkan Pelanggaran Tata Ruang Baru