Minggu, 21 Desember 2025

Ketika Kaum Proletar Membela Kapitalis

Photo Author
- Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:52 WIB
Ketika Kaum Proletar Membela Kapitalis - Heri Waluyo
Ketika Kaum Proletar Membela Kapitalis - Heri Waluyo

Di titik ini, fragmentasi kelas terjadi. Solidaritas horizontal antarpekerja runtuh, digantikan oleh kompetisi dan patronase. Kapitalisme tidak perlu lagi menggunakan represi terbuka; ia cukup memelihara jejaring kepentingan kecil yang membuat kaum proletar saling mengawasi dan saling membungkam.

Kritik dianggap mengganggu stabilitas, sementara ketimpangan dinormalisasi sebagai harga dari “peluang”.

Baca Juga: Polisi Dalami Kasus Pengeroyokan Sopir Batu Bara di Talang Duku

Bahaya terbesar dari fenomena ini adalah matinya kesadaran kelas. Ketika kaum proletar membela kapitalis, relasi kuasa menjadi kabur. Ketimpangan tidak lagi dilihat sebagai hasil sistem, melainkan sebagai kegagalan individu.

Kemiskinan disalahkan pada kurang kerja keras, bukan pada struktur ekonomi yang timpang. Dalam jangka panjang, kondisi ini melanggengkan ketidakadilan karena tidak ada lagi basis sosial yang cukup kuat untuk menantangnya.

Lebih jauh, negara pun terdorong untuk berpihak pada modal dengan legitimasi semu: seolah kebijakan pro-kapital adalah aspirasi rakyat.

Suara kaum proletar digunakan untuk membenarkan deregulasi, perampasan ruang hidup, dan eksploitasi sumber daya, sementara dampak buruknya kembali ditanggung oleh mereka sendiri.

Baca Juga: Didepan Para Lansia, Fadhil Arief Sebut Begini

Ketika kaum proletar menjadi pembela kapitalis, sesungguhnya yang terjadi bukanlah kemenangan ekonomi, melainkan kekalahan kesadaran.

Kebutuhan hidup dan jejaring bisnis memang nyata dan mendesak, tetapi menjadikannya alasan untuk menormalisasi ketimpangan adalah jalan sunyi menuju ketidakadilan yang lebih dalam.

Tanpa kesadaran kritis dan solidaritas, kaum proletar bukan hanya dieksploitasi, tetapi juga dilibatkan aktif dalam mempertahankan sistem yang menindasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Sumber: Heri Waluyo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Penghambat Investasi, Modus Dukungan Menjadi Transaksi

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:43 WIB

Ketika Kaum Proletar Membela Kapitalis

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:52 WIB

Kontribusi Batubara Bagi Pertumbuhan Ekonomi Jambi Kecil

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:18 WIB

Eksistensi TUKS dan Regulasi Mengatur Tentang PNBP

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:41 WIB

Golkar dan Tantangan Regenerasi Politik di Era Digital

Senin, 22 September 2025 | 15:25 WIB

Solidaritas yang Dikhianati, Kemarahan yang Meledak

Minggu, 31 Agustus 2025 | 15:32 WIB
X