Angka ini menjadi salah satu sorotan terbesar di balik pengembalian dana jumbo dari K/L.
Secara terpisah, Wakil Menkeu, Suahasil Nazara menuturkan terkait belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.388,8 triliun, termasuk belanja K/L sebesar Rp686 triliun atau 59,1 persen.
“Iya digunakan untuk bansos, mulai dari PBI JKN, PKH, kartu sembako, PIP, sampai KIP Kuliah,” kata Suahasil dalam Konferensi Pers APBN Kita di Jakarta pada 22 September 2025 lalu.
Suahasil turut menjelaskan adanya lonjakan subsidi energi pada 2025.
“BBM 3,5 persen lebih tinggi realisasinya, LPG 3 kg 3,6 persen lebih tinggi, listrik bersubsidi sekitar 3,8 persen lebih tinggi, dan pupuk 12,1 persen juta tonnya lebih tinggi,” ujarnya.
Baca Juga: Raja Yordania Abdullah II Kenang Persahabatan Panjang dengan Prabowo
Sementara itu, realisasi transfer ke daerah mencapai Rp571,5 triliun atau 62,1 persen, lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Kendati demikian, belanja daerah justru terkontraksi 14,1 persen karena pergantian kepemimpinan serta efisiensi.
Suahasil menegaskan pentingnya belanja negara yang berkualitas.
“APBN terus melakukan upaya keras untuk melakukan belanja berkualitas untuk seluruh Indonesia,” tandasnya.