Pemerintah Harus Pertimbangkan Kedua Sisi
Baca Juga: Soal Usulan Pahlawan Nasional, Jefri: Aspirasi Golkar untuk Soeharto
Hensat menilai, temuan ini menunjukkan bahwa masyarakat masih terbelah dalam memaknai warisan kepemimpinan Soeharto.
Pria yang dikenal sebagai analis politik itu meminta pemerintah tidak hanya melihat jumlah dukungan, tetapi juga memperhatikan alasan-alasan penolakan yang muncul.
“Ini adalah alasan-alasan yang sangat krusial bagi sejarah Indonesia. Jadi ini harusnya bisa menjadi pertimbangan dari pemerintah dalam memutuskan nantinya,” ucap Hensat.
“Jadi jangan hanya dilihat banyak yang setuju, tapi dilihat juga yang tidak setuju,” pungkasnya.
Menurutnya, keputusan untuk memberi gelar pahlawan nasional tidak hanya soal angka dukungan, tetapi juga soal bagaimana bangsa ini memandang sejarah dengan jujur dan utuh.
Baca Juga: Cerita Hasan Nasbi Pernah Nikmati Program Serupa MBG di Era Soeharto
Sebagai informasi, Survei Kedai Kopi dilakukan pada 5-7 November 2025 dengan metode Computerized Assisted Self Interview (CASI).
Jumlah responden mencapai 1.231 orang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan rentang usia 17 hingga 60 tahun.