GEMA LANTANG, YOGYAKARTA -- Diskusi publik bertajuk “Pencegahan Budaya Korupsi Keuangan Negara yang Merajalela Setelah NKRI 80 Tahun Merdeka” digelar di Kampus Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), Yogyakarta.
Acara ini menghadirkan ekonom senior Prof. Dr. Sri-Edi Swasono dan Ketua Lembaga Pengkajian Ekonomi Keuangan Negara (LPEKN), H.M. Sasmito Hadinagoro.
Dalam forum yang dihadiri rektor, akademisi, serta mahasiswa tersebut, Sasmito menegaskan bahwa pemerintah harus berani menghentikan praktik yang merugikan rakyat, salah satunya subsidi bunga rekakepada bank besar seperti BCA.
Baca Juga: Soal Gejolak Kenaikan PBB, Tito: Pemerintah Daerah Bisa Membatalkan
“Stop pemberian subsidi bunga rekap dari APBN. Itu semua berasal dari pajak rakyat yang sudah ngos-ngosan. Pemerintah harus punya political will untuk tidak lagi menghidupi bankir bandit,” tegas Sasmito, Selasa 19 Agustus 2025.
Kritik Sasmito Soal “BCA Gate” dan BLBI
Dalam kesempatan itu, Sasmito juga menyampaikan sejumlah pandangannya terkait kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan penjualan saham Bank Central Asia (BCA) yang disebutnya penuh rekayasa.
Ada beberapa poin-poin penting yang ia paparkan, diantaranya adalah, Sebagai berikut:
Penjualan BCA Murah Hampir Gratis
Menurut Sasmito, 51% saham BCA yang dijual pada era Presiden Megawati hanya ditebus sekitar Rp5 triliun. Padahal, nilai aset BCA saat itu, termasuk aset fisik, obligasi rekap, dan bunga, diperkirakan mencapai lebih dari Rp200 triliun.
“Nilai BCA itu lebih dari Rp200 triliun, tapi dijual hanya Rp5 triliun. Itu sama saja gratis,” ujarnya.
Baca Juga: PPATK Klarifikasi soal Pemblokiran Rekening Milik Ketua MU
Dugaan Rekayasa Akuisisi Saham
Ia juga menduga adanya rekayasa dalam proses akuisisi, termasuk keterlibatan perusahaan cangkang (Farallon) dan praktik akuntansi yang merugikan negara.
Kerugian Negara Ratusan Triliun
Sasmito menilai kerugian negara akibat skandal ini bisa mencapai Rp200 triliun hingga Rp1.030 triliun, jika dikaitkan dengan keseluruhan program BLBI.
Baca Juga: Gawat! Kantor Bupati Batang Hari di Demo Warga, Gegara Oknum Kades