Senin, 22 Desember 2025

China Klaim Proyek Whoosh Buka Lapangan Kerja

Photo Author
- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 12:22 WIB
Potret kereta cepat whoosh. (Instagram/keretacepat_id)
Potret kereta cepat whoosh. (Instagram/keretacepat_id)

“Tapi dalam praktiknya, mayoritas manajemen top level adalah ekspatriat China. Sedangkan yang dari Indonesia sebagian besar hanya buruh-buruh kecilnya,” papar Mahfud.

Baca Juga: Setahun Prabowo, Lebih dari 1.100 Desa Dapat Akses Listrik

Klaim China Proyek KCIC Bantu Pertumbuhan Ekonomi

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan bahwa dengan adanya Whoosh, lapangan kerja makin terbuka hingga pertumbuhan ekonomi pun dapat dirasakan oleh Indonesia.

“Kereta api ini telah melayani lebih dari 11,71 juta penumpang, dengan arus penumpang yang terus meningkat,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun kepada awak media pada 20 Oktober 2025 lalu.

“Manfaat ekonomi serta sosialnya terus dirasakan, menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat setempat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalur kereta api,” imbuhnya.

Baca Juga: Batubara di Jalan Rakyat: Saat Regulasi Tak Lagi Dihormati

China Siap Melanjutkan Kerja Sama

Guo juga menyebut bahwa Indonesia dan China sama-sama memikirkan keberlangsungan juga pengembangan proyek Whoosh.

“Otoritas dan perusahaan yang berwenang dari kedua belah pihak telah menjalin koordinasi yang erat untuk memberikan dukungan yang kuat bagi pengoperasian kereta api yang aman dan stabil,” imbuhnya.

“China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk terus memfasilitasi pengoperasian kereta api cepat Jakarta-Bandung yang berkualitas tinggi,” tambahnya.

Menurut Guo, dengan adanya kerja sama dalam proyek tersebut bisa membuat Whoosh makin berperan dalam mendorong pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia serta meningkatkan konektivitas di kawasan yang dilewatinya.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Ancam Tak Perpanjang Izin Aqua

Sementara mengenai pembayaran utang, dikabarkan akan dilakukan restrukturisasi dan tenor pembayaran hingga 40 tahun.

Selain itu, Danantara juga mengungkapkan akan ke China untuk melakukan negosiasi dan targetnya ada kesepakatan terbentuk di tahun ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB
X