“Kenapa kita bilang ini red flag? Karena itu berarti menyusui di ruang publik masih dianggap bukan perilaku alami. Padahal secara ilmiah ini perilaku naluriah yang harus kita dukung,” ungkap Ray.
Baca Juga: Indonesia dan Para Pemimpin Dunia Geram Israel Ingin Kuasai Gaza
Adapun, sejumlah lokasi publik yang mendapat penolakan tertinggi antara lain transportasi umum (33,8 persen), taman atau ruang terbuka (34,6 persen), kafe (32,8 persen), dan tempat makan (30,6 persen).
“Stimulus ketika melihat ibu menyusui di KRL atau MRT bikin orang paling enggak nyaman,” terang Ray.
Ray melanjutkan, sekitar 25 persen atau satu dari empat orang merasa pemandangan tersebut mengganggu secara visual. Alasan lainnya adalah dianggap tidak sesuai tempat atau norma sosial.
Baca Juga: Fakta Menarik Dibalik Senyum Tom Lembong saat Diborgol
Studi juga menunjukkan keresahan itu paling banyak datang dari orang di bawah usia 30 tahun, terutama generasi Z.
Menurut peneliti studi HCC itu, keresahan dapat berkaitan dengan pandangan Gen Z soal privasi.
"Kita ingat anak-anak Gen Z sekarang, privasi itu paling penting. Mungkin mereka merasa menyusui juga harus dilakukan di tempat privat," tukas Ray.
Artikel Terkait
Catat, Nama 'Agus' Dapat Tiket Gratis ke 4 Tempat Wisata Ini
Soal Tanah Terlantar, Nusron Wahid: Tidak Bisa Diambil Serta Merta
Nadiem Makarim Diperiksa KPK soal Proyek Google Cloud
Cerita Tom Lembong Mulai Diperiksa Hingga Ditahan Gegara Impor Gula
Fakta Menarik Dibalik Senyum Tom Lembong saat Diborgol
Mentan Amran Pastikan Beras Premium di Ritel Aman Dikonsumsi
MPR Ingatkan TNI dan Polri Usut Perkara Prada Lucky Namo dengan Adil
Menkumham Sebut Royalti Bukan Pajak: Negara Tidak Mendapat Apa-apa
Nikita Mirzani Laporkan Aparat Hukum di Persidangannya ke KPK
Prabowo Minta Pengusaha Besar Bantu UMKM dan Rakyat Miskin