Dan kita ada di sana kita nggak bisa berbuat apapun karena kita nggak punya kekuatan , karena kita nggak punya persatuan.
"Pertanyaannya nggak waras nggak sih kita kalau misalnya kita enggak melakukan apapun, tentu kita pasti minimal orang sudah punya hati akan jadi gila kalau kita nggak melakukan apapun," katanya.
Lanjutnya, kalau andaikan kita punya kekuatan pasti kita akan melakukan sesuatu, kita pergi ke rumahnya kemudian kita bebaskan atau kita bantu dia.
Baca Juga: Dumisake Perkebunan: Upaya Pengejawantahan Penekanan Laju Kemiskinan di Sektor Perkebunan
Tapi kalau kita tidak memiliki kekuatan, minimal kita akan diam atau kita akan tidak membantu atau kita tidak akan cenderung pada orang-orang yang berbuat zalim itu.
Apapun yang terjadi terhadap saudara-saudara kita di Palestina, kita tahu kita tidak punya kekuatan kita nggak punya persatuan kita nggak berbuat.
Apapun setiap hari kita hanya disuguhkan dengan kengerian demi kengerian, kebiadaban dan kebiadaban yang tidak pernah terbayangkan pada masa-masa yang lalu.
Baca Juga: Gubernur Al Haris Berikan Hadiah Umroh Santri Hafidz 30 Juz Ponpes Nurul Jadid Singkut
Anak kecil, wanita, kemudian rumah-rumah di hancurkan semua nggak ada yang dilewatkan oleh orang-orang Israel.
Tapi ketika kita menyaksikan dengan dengan mata dan kepala kita lewat sosial media sebuah kebiadaban yang paling dokumentasi dalam abad ini
Maka kemudian kita nggak bisa apa-apa, ketika kita tidak bisa apa-apa maka kita mencoba untuk mencari untuk menjaga kewarasan kita .
"Kita bisa cari apapun yang berkaitan dengan Israel yang bisa lakukan maka kita lakukan yang terbaik untuk menunjukkan keberpihakan dan dukungan kita Palestina," pesannya.
Ia menuturkan, meskipun itu kita tahu itu bukan solusi maka apa yang kita lakukan. Apapun yang berkaitan dengan Israel, siapapun yang menunjukkan kecenderungan pada Israel atau menunjukkan kecenderungan.
"Maka kalimat kita berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka tidak layak untuk didengarkan, bahwa mereka tidak layak untuk dibantu, bahwa mereka tidak layak untuk kita cenderung atau kita mendukung kepadanya dan inilah yang dimaksud dengan gerakan boikot," beber pria kelahiran 31 Januari 1984 itu
Dijelaskan, karena itu yang hanya bisa kita lakukan pada saat ini, karena kita tahu kita t nggak punya kekuatan. Maka kita sampaikan boikot adalah bagian penjagaan kewarasan dan bahwasanya kita ini masih muslim, bahwasanya kita itu masih manusia.
Artikel Terkait
Ribuan Masyarakat Kabupaten Batanghari Putihkan Kota Muara Bulian, Dalam Gelar Aksi Bela Palestina
Batanghari Bela Palestina, Membuat Decak Kagum Sejumlah Tokoh Batanghari
Dengan Penuh Semangat Bersama Masyarakat, Sekda Batanghari Ikut Aksi Bela Palestina
Ujaran Kebencian Terhadap Rumah Sakit Indonesia di Palestina, Warga Ini Diringkus
Aksi Bela Palestina Berhasil Kumpulkan Ratusan Juta, Panitia dan MUI: Terimakasih Masyarakat Batanghari
Rakyatnya Bela Palestina, Menteri Zulhas Kok Malah Ngomong Gini
Ustadz Parlindungan Hasibuan Ajak Masyarakat Hindari Beli Produk Pro Israel, Ini Dampak Terhadap Rakyat Palestina
Kembali Aksi Bela Palestina Bakal Putihkan Monas Jakarta Besok
SMA Negeri 1 Kota Jambi Dapat Penghargaan dari Al Haris, Karena Bantu Donasi Untuk Palestina
Pernah Ikut Aksi Bela Palestina, Kini Pemuda Ini Telah Jadi Ustadz dan Pengajar di Ponpes Darul Muhajirin