Gemalantang.com - Pemerintah pusat kembali menurunkan Bantuan Sosial untuk masyarakat Indonesia guna penanganan stunting.
Sebagaimana diketahui, stunting menjadi momok mengerikan karena tidak hanya tinggi badan kurang dari standar saja, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan penyakit kronis.
Dalam mencegah stunting, diperlukan usaha kolektif dari berbagai pihak. Dimulai dari peran keluarga hingga pemerintah, bahkan sejak janin berada di kandungan, ibu hamil sudah harus memulai usaha untuk mencegah stunting untuk bayinya yang akan lahir kelak.
Untuk itu Kementerian Keuangan menggelontorkan anggaran Rp17,5 triliun untuk bantuan sosial (bansos) beras, daging ayam, dan telur sebagai salah satu langkah mitigasi masalah pangan dan penanganan stunting.
Baca Juga: Bupati Batanghari Fadhil Arief Terus Lakukan Penekanan Angka Stunting
Baca Juga: Fadhil Arief Minta Kades Support Untuk Penurunan Angka Stunting
Baca Juga: Rembuk Stunting Tahun 2023, Fadhil Arief Ajak Semua Pihak Berkolaborasi
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, menjabarkan program bansos tersebut digelontorkan untuk kebutuhan hingga Juni 2024. Nilai anggaran Rp17,5 triliun adalah nilai anggaran yang telah diperbarui.
“Ini untuk bantuan beras, daging ayam, dan telur Januari sampai Juni sudah ada update yaitu Rp17,5 triliun,” ucap Isa dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara virtual, Kamis (22/2/2024).
Baca Juga: Dukung Penurunan Stunting, Wabup Bakhtiar Hadiri Forum Diskusi di Jakarta
Baca Juga: Percepatan Pembangunan Stunting, Ini Upaya Pemerintah Kabupaten Sarolangun
Menurut Isa, program bansos akan dievaluasi setiap tiga bulan sekali berdasarkan ketetapannya. Adapun, bansos yang berbentuk beras, daging ayam, dan telur dikhususkan untuk keluarga dengan balita stunting yang sudah ditargetkan pemerintah.
"Ini yang akan dapatkan bansos tersebut. Nanti setelah 3 bulan akan kami review dan tentunya, akan bisa mendapatkan gambaran lebih jelas," ucap dia.
Tahun lalu, kata Isa, Kementerian Keuangan juga memberikan bantuan serupa kepada keluarga dengan balita stunting berupa daging ayam dan telur. Bantuan tersebut terealisasi kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Artikel Terkait
Bantu Percepatan Penurunan Stunting, Kapolda Jambi Siap Jadi Bapak Asuh
Komitmen Penurunan Stunting, Fadhil Arief Lakukan MoU dengan Tanoto Foundation
Komitmen Penurunan Stunting, Bachyuni Deliansyah Lakukan MoU Dengan Tanoto Foundation
Pemprov Jambi Kucurkan Dana Untuk Kecamatan, Edi Purwanto Minta Fokus Masalah Stunting
Wabup Bakhtiar Ajak Semua Pihak Kerjasama Turunkan Angka Stunting di Batang Hari
Tingginya Angka Stunting di Provinsi Jambi Jadi Tugas Penting Bagi Pemerintah dan Peran Masyarakat