Dengan menaikkan tarif, AS telah membalas kebaikan dengan permusuhan, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian.
“Saya ingin menegaskan kembali bahwa orang Tiongkok tidak pernah takut pada kejahatan, tidak percaya pada hantu, dan tidak pernah diganggu,” kata Lin, seperti dilansir AP.
China merupakan importir utama produk pertanian Amerika, meskipun pembeliannya menurun setelah Trump melancarkan perang dagang selama masa jabatan pertamanya, dan kemudian pulih.
Baca Juga: Pemkot Jambi Buka Pangan Murah Demi Penuhi Kebutuhan Masyarakat
Kementerian Perdagangan memasukkan sekitar dua lusin ekspor pertanian AS yang dikenakan tarif tambahan 15%, termasuk ceker dan sayap ayam, dan 711 item yang dikenakan tarif tambahan 10%, dikutip AP.
Beijing jelas siap untuk membalas AS, kata Xu Botao, direktur penelitian Go Global Institute di Equal Ocean yaitu lembaga pemikir Tiongkok yang berpusat di Shanghai.
"Pemerintah Tiongkok dan perusahaan-perusahaan Tiongkok tidak akan mudah takut dan menyerah melawan tekanan perdagangan yang tidak adil dari AS dan negara-negara lain," kata Xu.
Baca Juga: Fadhil Arief Minta RPJMD Harus Mengarahkan ke Aktivitas Ekonomi
Hasil akhirnya akan bergantung pada bagaimana pihak AS mendekati Beijing, kata para analis.
Artikel Terkait
Pemkot Jambi Buka Pangan Murah Demi Penuhi Kebutuhan Masyarakat
Meningkatnya Sektor Pertanian, Fadhil Arief Ajak OPD Kerja Fokus
Biaya Tinggi Saat Nyalon, Fadhil Arief : Kita Ikhlaskan, Karena Ingin Mengabdi
Kondisi Ekonomi Tidak Baik-baik Saja, Fadhil Arief Minta OPD Kreatif
Presiden Donald Trump Hentikan Bantuan Militer AS Ke Ukraina
Wagub Sani: Pentingnya Peran Ulama dan Umara Sebagai Pengayom
Tak Pernah Statemen Soal TPP, PTT Hingga Gaji Perangkat Desa, Ketua DPRD Batanghari Kaget Ditulis Media
Daftar Titik Tertinggi Banjir di DKI Jakarta, Ada yang Capai 5 Meter
Investor Cemas, Harga Bitcoin Anjlok Akibat Perang Dagang
Begini Jadwal dan Cara Pemesanan Penukaran Uang Lebaran 2025