"Ketika mereka melepas kami, Haygrove hanya berkata, 'Maaf, kami juga tidak menginginkan ini', dan memberikan kami surat resmi yang menyatakan bahwa kami telah dipecat dan tiket kami kembali ke Indonesia akan berangkat keesokan harinya," sebutnya seperti dilansir Al Jazeera.
Dalam pernyataan yang diberikan kepada Al Jazeera, Haygrove mengatakan bahwa para pekerja tersebut telah diberhentikan karena kinerja yang buruk dan bahwa perusahaan berkomitmen pada praktik ketenagakerjaan yang adil dan kesejahteraan semua pekerja kami.
Baca Juga: Rentetan Rudal Rusia Guncang Ibu Kota Ukraina
“Pada tanggal 24 Juni 2024, lima pekerja Indonesia diberhentikan setelah menjalani proses disiplin yang menyeluruh dan adil karena kinerja yang buruk secara konsisten. Pemberhentian ini dilakukan sesuai dengan prosedur manajemen kinerja terstruktur kami, yang mencakup beberapa tahap umpan balik, pelatihan, dan dukungan,” kata pihak peternakan.
Gangmasters and Labour Abuse Authority (GLAA), lembaga utama Inggris untuk menyelidiki eksploitasi tenaga kerja, awal tahun ini membuka penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Baca Juga: Pemprov Jambi Tetap Larang Angkutan Batubara Melintas Dijalan Umum
Menurut aturan perizinan GLAA, pemegang lisensi tidak boleh mengenakan biaya kepada pekerja untuk layanan pencarian kerja apa pun. Namun, biaya lain seperti perjalanan dan pemeriksaan kesehatan dapat dikenakan selama bersifat sukarela.
“Barang atau layanan tambahan harus bersifat opsional dan tidak dapat didiskriminasi jika tidak diambil,” aturan tersebut menyatakan.
Baca Juga: Moskow Berhasil Mengidentifikasi Ribuan Tentara Bayaran Ukraina
Dalam pernyataan yang diberikan kepada Al Jazeera, GLAA mengatakan pihaknya sedang menyelidiki keluhan para pekerja.
"Saat ini kami sedang menyelidiki proses perekrutan sejumlah pekerja Indonesia di Inggris dan berupaya mencari tahu keadaan sebenarnya. Saat ini, kami belum dapat memberikan komentar lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung," katanya.
Baca Juga: Israel Lancarkan Operasi Besar-besaran Di Tepi Barat
Haygrove mengatakan pihaknya menanggapi tuduhan pelanggaran dengan sangat serius dan bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan GLAA.
"Kami tidak menyadari adanya biaya perekrutan ilegal hingga pihak ketiga menyampaikan kekhawatiran dan kemudian melaporkannya ke GLAA oleh Agri-HR. Haygrove memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap praktik semacam itu dan secara aktif mendukung penyelidikan GLAA," kata pihak pertanian.
Artikel Terkait
Ratusan Roket Katyusha Milik Hizbullah Hantam Israel
100 Jet Tempur Israel Serang 40 Target Peluncuran Di Lebanon
Drone Bunuh Diri Korut Disebut Ancam Keamanan Korsel
Penasehat Keselamatan Reuters Tewas Di Ukraina
Israel Lancarkan Operasi Besar-besaran Di Tepi Barat
Diplomat Tertinggi Uni Eropa Minta Pembatasan Serangan Ke Rusia Dicabut
Warga Israel Mogok Kerja, Pengunjuk Rasa Blokir Tel Aviv
Rentetan Rudal Rusia Guncang Ibu Kota Ukraina
Ukraina Jadi Sasaran Empuk Rudal Rusia, Zelenskyy Bilang Gini
Putin Ungkap Tujuan Utama Perang Dengan Ukraina