Minggu, 21 Desember 2025

Cerita Pilu Pekerja Asal Indonesia, Dipecat Hingga Terlilit Hutang

Photo Author
- Jumat, 6 September 2024 | 09:38 WIB
Gambar Perkebunan Buah Cherry  (Gemalantang.com/Ilustrasi/BBC)
Gambar Perkebunan Buah Cherry (Gemalantang.com/Ilustrasi/BBC)

GEMALANTANG.COM -- Para pekerja Indonesia yang membayar ribuan dolar untuk bepergian ke Inggris guna memetik buah mengatakan mereka menghadapi prospek pulang kampung dengan beban utang yang besar setelah dipecat karena tidak memenuhi target yang tidak realistis.

Pekerja migran, Abdul mengatakan dia berangkat ke Inggris pada bulan Mei bersama sembilan warga Indonesia lainnya di bawah skema pekerja musiman negara itu, yang memberikan visa enam bulan kepada pekerja asing untuk bekerja di pertanian Inggris.

Baca Juga: Putin Ungkap Tujuan Utama Perang Dengan Ukraina

Dipekerjakan oleh perekrut Inggris Agri-HR, Abdul dikirim ke Haygrove, sebuah pertanian di Hereford, sekitar 215 km (135 mil) barat daya London.

"Seorang teman saya yang sudah pernah ke Inggris memberi tahu saya tentang peluang tersebut. Ia mengatakan saya bisa memperoleh $65 per hari dari memetik buah," kata Abdul, yang meminta untuk menggunakan nama samaran, kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Waspada Virus Mpox, Kemenkes Perketat Gerbang Masuk Indonesia

Abdul, yang memperoleh sekitar $130 per bulan dari pekerjaan sebelumnya sebagai penjual es krim di provinsi Jawa Tengah, mengatakan bahwa ia terlilit utang sekitar $4.000 dengan meminjam uang dari keluarga dan teman untuk membayar biaya ke dua organisasi pihak ketiga di Indonesia yakni sebuah agen perekrutan bernama PT Mardel Anugerah International dan pusat pekerja bernama Forkom serta biaya lain untuk bepergian ke Inggris.

Abdul mengatakan para pekerja di Haygrove diharapkan memetik 20 kg buah ceri dan stroberi per jam, yang menurutnya merupakan tugas yang mustahil karena kurangnya buah – masalah yang semakin parah seiring dengan berjalannya musim panen.

Baca Juga: Waduh!!! Kantor Polisi Ini Ringsek Diserang Massa

“Kami [para pekerja Indonesia] selalu ditempatkan di pinggir perkebunan yang buahnya sedikit. Beberapa kali, kami diberi pohon yang kondisinya tidak bagus dan kami petik semua buah yang ada, tetapi kami tidak bisa berbuat lebih dari itu,” katanya.

Abdul mengatakan dia dan empat pemetik buah Indonesia lainnya menerima tiga peringatan tertulis sebelum mereka dipecat dalam waktu lima hingga enam minggu setelah tiba di perkebunan.

Baca Juga: Ukraina Jadi Sasaran Empuk Rudal Rusia, Zelenskyy Bilang Gini

Ia juga menuduh bahwa pekerja lain yang tidak memenuhi target tidak diberhentikan.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X