GEMALANTANG.COM -- Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv pada Minggu (18/08) kemarin, dalam lawatan Timur Tengah lainnya untuk mendorong gencatan senjata di Gaza tetapi Hamas meragukan misi tersebut hanya beberapa jam setelah ia mendarat dengan menuduh Israel merusak upayanya.
Kelompok militan Palestina mengatakan mereka menganggap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertanggung jawab atas gagalnya upaya mediator dengan menunda kesepakatan, dan menjadikan sandera Israel di Gaza sebagai sasaran agresi yang sama seperti yang dialami warga Palestina.
Baca Juga: HUT RI KE-79, Al Haris Ajak Hargai Suku, Ras dan Agama
Dalam lawatannya yang kesembilan ke kawasan itu sejak perang dimulai pada Oktober tahun lalu, Blinken akan bertemu dengan para pemimpin senior Israel termasuk Netanyahu pada hari Senin (19/8) waktu setempat, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri.
Setelah Israel, Blinken dijadwalkan akan melanjutkan lawatannya ke Mesir menurut laporan Reuters, pembicaraan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pemulangan sandera yang ditawan di Gaza kini mengkhawatirkan.
Baca Juga: Semakin Panas, Israel Gempur Lebanon Selatan
"Berada pada titik kritis, Kami pikir ini adalah saat yang kritis," kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden kepada wartawan dalam perjalanan ke Tel Aviv.
Negara-negara penengah - Qatar, Amerika Serikat dan Mesir - sejauh ini gagal mempersempit perbedaan yang cukup untuk mencapai kesepakatan dalam negosiasi yang berlangsung selama berbulan-bulan, dan kekerasan terus berlanjut di Gaza pada hari Minggu.
Baca Juga: Waspada Virus Mpox, Kemenkes Perketat Gerbang Masuk Indonesia
Serangan Israel menewaskan sedikitnya 21 orang di Gaza pada hari Minggu, kata otoritas kesehatan Palestina, termasuk enam anak dan ibu mereka dalam serangan udara di sebuah rumah di pusat kota Deir Al-Balah.
Mohammed Khattab mengatakan kepada Reuters korban Yang termuda berusia 18 bulan. Para kerabat korban kemudian berkumpul di sekitar jenazah yang dibungkus kain kafan putih.
Baca Juga: Paetongtarn Shinawatra Terpilih Sebagai Perdana Menteri Thailand
"Apa kejahatan mereka? ... Apakah mereka membunuh seorang Yahudi? Apakah mereka menembak orang-orang Yahudi? Apakah mereka meluncurkan roket ke arah orang-orang Yahudi? ... Apa yang mereka lakukan sehingga pantas menerima ini?" tanya Khattab.
Artikel Terkait
Warga Gaza 'Sepenuh Hati' Dukung Spanyol Di Partai Final Euro 2024
Akibat Perang Di Gaza : 'Kami Harus Menghadiri Pemakaman Setiap 15 Menit'
Israel Bombardir 40 Target Di Gaza, Puluhan Nyawa Melayang
PBB Di Gaza Ungkap Kondisi Paling Mengerikan Sejak Perang Dimulai
Militer AS Bongkar Dermaga Bantuan Kemanusiaan Di Gaza, Israel Bangun Rute Baru
161 Orang Jurnalis Meregang Nyawa Di Gaza, Hamas Desak PBB Hentikan Israel
Israel Serang Tenda Wartawan Di Gaza, Seorang Jurnalis Tewas
Israel Kembali Bombardir Gaza, Puluhan Orang Tewas
Ratusan Sekolah Di Gaza Remuk Jadi Saran Tembak Israel
Situasi Semakin Sulit Untuk Capai Gencatan Senjata Di Gaza