Senin, 22 Desember 2025

PBB Di Gaza Ungkap Kondisi Paling Mengerikan Sejak Perang Dimulai

Photo Author
- Rabu, 17 Juli 2024 | 08:00 WIB
PBB Di Gaza Ungkap Kondisi Paling Mengerikan Sejak Perang Dimulai (Gemalantang.com/Arab News/Reuters)
PBB Di Gaza Ungkap Kondisi Paling Mengerikan Sejak Perang Dimulai (Gemalantang.com/Arab News/Reuters)

GEMALANTANG.COM -- Serangan mematikan Israel di Al-Mawasi, yang di klaim sebagai zona aman menjadi salah satu serangan paling berdarah setelah sembilan bulan perang di Gaza sejak Oktober lalu.

Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB di Gaza, Scott Anderson menggambarkan situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana, yang katanya menjadi lebih menyedihkan setelah serangan Israel beberapa hari lalu di wilayah padat penduduk kota Al-Mawasi.

Baca Juga: Israel Bombardir 40 Target Di Gaza, Puluhan Nyawa Melayang

“Saya menyaksikan beberapa kejadian paling mengerikan yang pernah saya lihat dalam sembilan bulan saya berada di sini,” kata Anderson saat berbicara di kota terdekat Khan Younis.

Ratusan ribu warga Palestina melarikan diri ke Al-Mawasi, yang berada di pinggiran barat Khan Younis, setelah Israel menyatakannya sebagai zona aman dan berlindung di sana.

Baca Juga: Rumania Akan Musnahkan Ratusan Beruang Coklat

“Udara dipenuhi bau darah dan seorang petugas kesehatan mengepel genangan darah di lantai hanya menggunakan air karena tidak ada cukup bahan desinfektan atau perlengkapan pembersih lainnya untuk menghentikan penyebaran infeksi" bebernya dikutip dari Arab News, Rabu (17/07/2024).

Pengeboman zona aman yang lancarkan Israel mengubah kota tenda di pantai Mediterania menjadi gurun hangus, dengan rumah sakit di dekatnya dibanjiri korban.

Baca Juga: Donald Trump Kembali Tampil Dihadapan Publik Setelah Insiden Pennsylvania

Anderson mengatakan saat dia mengunjungi rumah sakit setempat, dia melihat staf berada dalam kekacauan dan putus asa hingga kelelahan di tengah kekurangan pasokan dan peralatan medis yang terus membahayakan kemampuan mereka untuk merawat pasien secara efektif.

“Tidak ada cukup tempat tidur, perlengkapan kebersihan, seprai, kasur, atau peralatan bedah, dan banyak pasien dirawat di lantai atau di bangku ruang tunggu tanpa disinfektan. Hal ini membuat cedera yang dapat diobati pun berisiko mengalami sepsis dan komplikasi yang jauh lebih serius.” imbuhnya.

Baca Juga: Barack Obama dan Keir Starmer Kaget Hingga Kecam Kekerasan Politik Di Pennsylvania

Saat dia berjalan melewati rumah sakit dan berbicara dengan keluarga dan anak-anak, Anderson mengaku melihat balita yang diamputasi kedua kakinya.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X