GEMALANTANG.COM -- Serangan mematikan Israel di Al-Mawasi, yang di klaim sebagai zona aman menjadi salah satu serangan paling berdarah setelah sembilan bulan perang di Gaza sejak Oktober lalu.
Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB di Gaza, Scott Anderson menggambarkan situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana, yang katanya menjadi lebih menyedihkan setelah serangan Israel beberapa hari lalu di wilayah padat penduduk kota Al-Mawasi.
Baca Juga: Israel Bombardir 40 Target Di Gaza, Puluhan Nyawa Melayang
“Saya menyaksikan beberapa kejadian paling mengerikan yang pernah saya lihat dalam sembilan bulan saya berada di sini,” kata Anderson saat berbicara di kota terdekat Khan Younis.
Ratusan ribu warga Palestina melarikan diri ke Al-Mawasi, yang berada di pinggiran barat Khan Younis, setelah Israel menyatakannya sebagai zona aman dan berlindung di sana.
Baca Juga: Rumania Akan Musnahkan Ratusan Beruang Coklat
“Udara dipenuhi bau darah dan seorang petugas kesehatan mengepel genangan darah di lantai hanya menggunakan air karena tidak ada cukup bahan desinfektan atau perlengkapan pembersih lainnya untuk menghentikan penyebaran infeksi" bebernya dikutip dari Arab News, Rabu (17/07/2024).
Pengeboman zona aman yang lancarkan Israel mengubah kota tenda di pantai Mediterania menjadi gurun hangus, dengan rumah sakit di dekatnya dibanjiri korban.
Baca Juga: Donald Trump Kembali Tampil Dihadapan Publik Setelah Insiden Pennsylvania
Anderson mengatakan saat dia mengunjungi rumah sakit setempat, dia melihat staf berada dalam kekacauan dan putus asa hingga kelelahan di tengah kekurangan pasokan dan peralatan medis yang terus membahayakan kemampuan mereka untuk merawat pasien secara efektif.
“Tidak ada cukup tempat tidur, perlengkapan kebersihan, seprai, kasur, atau peralatan bedah, dan banyak pasien dirawat di lantai atau di bangku ruang tunggu tanpa disinfektan. Hal ini membuat cedera yang dapat diobati pun berisiko mengalami sepsis dan komplikasi yang jauh lebih serius.” imbuhnya.
Baca Juga: Barack Obama dan Keir Starmer Kaget Hingga Kecam Kekerasan Politik Di Pennsylvania
Saat dia berjalan melewati rumah sakit dan berbicara dengan keluarga dan anak-anak, Anderson mengaku melihat balita yang diamputasi kedua kakinya.
Artikel Terkait
Barack Obama dan Keir Starmer Kaget Hingga Kecam Kekerasan Politik Di Pennsylvania
Balas Serangan Israel, Hizbullah Luncurkan Roket Katyusha
Bikin Kaget Dan Menggelitik Polisi Tilang Kendaraan Mirip UFO
Liga Arab Ngamuk!!! Genosida Terhadap Rakyat Palestina Terus Berlanjut
Akibat Perang Di Gaza : 'Kami Harus Menghadiri Pemakaman Setiap 15 Menit'
Seorang Ayah Tewas Setelah Melindungi Keluarganya Dari Tembakan
Upaya Pembunuhan Tidak Dapat Menghentikan Langkah Donald Trump
Donald Trump Kembali Tampil Dihadapan Publik Setelah Insiden Pennsylvania
Rumania Akan Musnahkan Ratusan Beruang Coklat
Israel Bombardir 40 Target Di Gaza, Puluhan Nyawa Melayang