Gemalantang.com- Kejar tayang sebelum memasuki tahun 2023, Kejari Sarolangun terus melakukan pendalaman dan meningkatkan dari sidik menjadi penyidikan dalam pengungkapan kasus lorupsi anggaran dana operasional vaksin Covid-19 tahun 2021.

Seluruh Kepala Puskesmas (Kapus) dalam Kabupaten Sarolangun telah dilakukan pemeriksaan yang terlibat langsung dengan sejumlah anggaran dana vaksin tahun 2021.

Abdul Haris Kasi Pidsus Kejari Sarolangun menegaskan, setelah melakukan pemeriksaan Kapus Puskesmas, Kejari kembali akan melakukan pemanggilan terhadap Dinas BPKAD dan Dinas Kesehatan Sarolangun yang terlibat langsung dengan pengelolaan anggaran dana vaksin Covid-19 di tahun 2021.

"Kita telah melakukan pemeriksaan terhadap Puskesmas, dan kita juga akan melakukan pemanggilan terhadap Dinas BPKAD dan Kinas Kesehatan Sarolangun" tegas Abdul Haris kasi pidsus Kejari Sarolangun, Selasa (13/12/2022).



Sebelumnya Abdul Haris Kasi Pidsus Kejari Sarolangun menemukan dugaan korupsi anggaran dana vaksin Covid-19 tahun 2021 sebesar Rp 2,3 milyar, hingga Kejari melakukan penggeledahan untuk menemukan barang bukti berupa dokumen vaksin covid19 di tahun 2021.

Saat ini Kejari Sarolangun telah menemukan adanya unsur pidana korupsi dalam pengelolaan anggaran vaksin Covid-19. Namun belum dapat di bocorkan mengingat masih dalam pengembangan, pengumpulan bukti memperkuat penyidik nantinya dapat menyimpulkan berapa kerugian yang di timbulkan.

Dari bukti yang dikumpulkan penyidik menemukan adanya dana yang cukup besar pada anggaran dana Cvid-19 tahun 2021 tersebut, serta belum jelas kegunaannya.

“Iya kita temukan adanya anggaran yang cukup besar yang belum jelas kemana arahnya, ini akan kita klarifikasi dahulu ke Dinas Kesehatan," jelasnya," (RYD)