GEMA LANTANG, KOTA JAMBI -- Pemerintah Kota Jambi mengambil langkah berani dengan memberlakukan aturan jam malam bagi anak-anak di bawah usia 17 tahun.
Aturan yang diklaim untuk melindungi generasi muda Kota Jambi dari hal-hal yang tidak diinginkan itu berlaku mulai besok malam.
Mereka dilarang keluar rumah antara pukul 22.00 hingga 04.30 WIB, kecuali dalam keadaan mendesak dan didampingi orang tua atau wali.
Kebijakan ini diharapkan menjadi langkah preventif untuk melindungi generasi muda dari aktivitas negatif seperti balapan liar, pergaulan bebas, hingga tindak kriminal.
Baca Juga: Polemik PPTB Jambi Menggerus Kepercayaan Pengusaha Batubara
Menurut pengamat ekonomi dan sosial, Dr. Noviardi Ferzi, kebijakan ini merupakan sinyal kuat bahwa pemerintah daerah mulai memperhatikan dimensi sosial dari pembangunan.
Tidak hanya fokus pada aspek infrastruktur dan ekonomi semata. Ia menilai, pembatasan jam malam bisa menjadi langkah positif jika dijalankan secara edukatif dan partisipatif, bukan sekadar pendekatan hukum.
“Kita harus memahami kebijakan ini bukan semata soal larangan, tapi soal kepedulian. Pemerintah mencoba memulihkan fungsi sosial keluarga dan lingkungan, agar anak-anak kita tidak kehilangan arah di tengah gempuran budaya malam dan media sosial,” kata Noviardi Ferzi, Selasa, 14 Oktober 2025.
Baca Juga: KTT Perdamaian Gaza: dari Diplomasi hingga Harapan Baru di Timur Tengah
Namun, ia juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara perlindungan dan kebebasan individu.
Menurutnya, kebijakan seperti ini berisiko menimbulkan resistensi jika tidak diikuti dengan sosialisasi dan pemahaman publik yang matang.
“Anak-anak butuh ruang bermain, ruang berekspresi. Kalau pemerintah hanya menutup ruang malam tanpa membuka ruang siang yang sehat, maka ini hanya memindahkan masalah, bukan menyelesaikannya,” tambahnya.
Baca Juga: Daftar Lengkap Mutasi Korps Adhyaksa Jambi oleh Jaksa Agung
Artikel Terkait
Pernyataan Prabowo di APEC Soal Keadilan Perdagangan Dinilai Relevan, Pengamat: Ada Ketimpangan di Dunia
Kritik Pedas Pengamat Ekonomi Soal Menteri RI Sebut MBG Lebih Penting Ketimbang Lapangan Kerja
Pasca LG Batal Investasi di Proyek Baterai Nikel, Pengamat Ekonomi Minta RI Tak Anggap Remeh IHSG
Pengamat: Prabowo Pilih Teddy Bukan Sekadar Kedekatan
Saham BBCA Tertekan, Pengamat: Degradasi Fundamental
Pengamat Ekonomi Ingatkan Publik Tak Terjebak Angka Kemiskinan RI
Pengamat Sebut Istilah ‘BBM Oplosan’ Picu Masyarakat Pindah SPBU Swasta
Menkeu Purbaya Kaget Tahu Tarif Cukai Rokok, Pengamat: Itu Gaya
Pengamat 'Kuliti' Kebijakan Walikota Maulana soal 7 SPBU
Pengamat Soroti Kinerja Maulana yang Berusaha Tekan Angka Pengangguran