Israa Mansour, seorang ibu empat anak yang kini tinggal di tenda darurat setelah rumahnya hancur, juga menolak gagasan relokasi.
“Kami memilih bertahan bukan karena tidak punya pilihan, tetapi karena ini adalah rumah kami,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan bahwa untuk dapat bertahan, warga Palestina membutuhkan dukungan berupa akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan bantuan kemanusiaan.
“Tidak mungkin kami diminta bertahan tanpa dukungan dasar. Rakyat Gaza butuh bantuan agar bisa melanjutkan perjuangan mereka,” pungkasnya.
Trump Kembali Tegaskan Usulan Relokasi
Presiden AS Donald Trump kembali menegaskan tekadnya untuk memindahkan warga Palestina keluar dari Jalur Gaza ke lokasi yang dianggap "lebih aman" seperti Mesir atau Yordania.
Pernyataan tersebut kembali menuai kritik dari berbagai pihak.
Pada Senin, 27 Januari 2025 waktu setempat, Trump kembali mengemukakan idenya setelah sebelumnya, pada Sabtu 25 Januari 2025, ia menyatakan bahwa Gaza harus "dibersihkan" setelah perang panjang antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan, menjadikan wilayah tersebut seperti "area penghancuran".
Artikel Terkait
Simak Perbedaan Aturan Sistem Zonasi yang Akan Segera Diganti dengan PPDB Domisili
Menelusuri Jejak Penipuan Online via Aplikasi Kencan di Jakarta: Awalnya Kenalan Ujungnya Minta Uang!
Viral Sopir Kena Apes di Lampung! Mobilnya Terguling, Warga Malah Sibuk Menjarah Durian yang Berhamburan di Jalan
Rencana Trump Untuk Memindahkan Warga Palestina Tuai Reaksi Keras Baru
Konflik Akan Berakhir, Putin : Kedaulatan Ukraina Mendekati Nol
Mahasiswa Palestina Bangga Dengan Prabowo Karena Bisa Kuliah Gratis Di Unhan