Menurutnya, setiap jengkal tanah Gaza memiliki sejarah dan kenangan yang tak tergantikan.
“Gagasan relokasi yang disebutkan Trump hanyalah angan-angan. Setelah semua yang kami alami, apakah dia pikir kami akan meninggalkan rumah kami begitu saja? Ini tanah kami, dan kami akan tetap di sini,” katanya kepada Al Jazeera, Selasa 28 Januari 2025.
Pendapat serupa diungkapkan Abu Suleiman Zawaraa, seorang petani di Khan Younis, Gaza Selatan.
Meskipun ladangnya hancur akibat serangan Israel, ia tetap kembali menanam zaitun dan jeruk. Baginya, meninggalkan Gaza bukanlah pilihan.
“Kami telah bertahan dari serangan, kehancuran, dan kehilangan. Namun, itu tidak akan membuat kami menyerah. Hidup di antara puing-puing adalah tantangan yang kami hadapi dengan tekad,” ungkapnya.
Sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza pada 7 Oktober 2023, lebih dari 46.700 warga Palestina tewas, termasuk 18.000 anak-anak.
Hampir 1,9 juta orang mengungsi, sementara infrastruktur kota mengalami kerusakan parah.
Artikel Terkait
Simak Perbedaan Aturan Sistem Zonasi yang Akan Segera Diganti dengan PPDB Domisili
Menelusuri Jejak Penipuan Online via Aplikasi Kencan di Jakarta: Awalnya Kenalan Ujungnya Minta Uang!
Viral Sopir Kena Apes di Lampung! Mobilnya Terguling, Warga Malah Sibuk Menjarah Durian yang Berhamburan di Jalan
Rencana Trump Untuk Memindahkan Warga Palestina Tuai Reaksi Keras Baru
Konflik Akan Berakhir, Putin : Kedaulatan Ukraina Mendekati Nol
Mahasiswa Palestina Bangga Dengan Prabowo Karena Bisa Kuliah Gratis Di Unhan