"Harga 2000 dolar AS untuk semua atau Anda dapat bebas memilih jumlah pembelian dengan harga yang tepat," demikian pernyataan pelaku dalam unggahan yang sama.
Sebelum isu peretasan ini mencuat ke permukaan, terdapat sejumlah warganet yang mengeluhkan soal kasus penipuan yang dialaminya kepada akun resmi JNE di laman X.
Baca Juga: Duh! 8 ASN Batang Hari Ajukan Cerai, 6 Sudah Disetujui Bupati
“Tolong kalau memang ini benar mohon konfirmasinya, telepon saya melalui nomor resmi JNE. Jika ini penipuan saya minta pertanggung jawaban kepada data saya bisa bocor @JNECare,” ujar warganet melalui akun @ngopimasszeh.
“Halo min, data kita pelanggan kok bisa sampai bocor ke penipu, nelepon pura-pura jadi kurir katanya barang saya hilang, mana benar semua data-datanya, padahal itu saya pesan dari marketplace orange, berarti ada indikasi ini orang dalam pegawai JNE sendiri,” ungkap warganet dengan akun @justIluvb.
Baca Juga: Bappisus Buka Suara Usai Dirut Agrinas Pangan Mundur
Hingga berita ini diturunkan, pihak JNE belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan kebocoran data ini. Belum ada pula informasi apakah kasus ini sudah dilaporkan ke pihak berwenang.
Kendati demikian, kebocoran data dalam skala besar seperti ini berpotensi menimbulkan risiko serius bagi masyarakat. Pasalnya, data pribadi yang bocor bisa digunakan untuk penipuan, pencurian identitas, hingga serangan phishing.