Senin, 22 Desember 2025

Aksi Solidaritas, JMSI Kecam Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

Photo Author
- Selasa, 12 Agustus 2025 | 17:09 WIB
Potret Aksi Solidaritas, JMSI Kecam Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera (Istimewa)
Potret Aksi Solidaritas, JMSI Kecam Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera (Istimewa)

GEMA LANTANG, BATANG – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Batang-Pekalongan menggelar aksi solidaritas di Jalan Veteran, Kabupaten Batang.

Aksi pada hari Selasa itu, sebagai bentuk protes keras atas tewasnya jurnalis Al Jazeera, Anas Al-Sharif, dalam serangan udara militer Israel di Kota Gaza, Palestina.

Aksi ini diikuti jajaran pengurus dan anggota JMSI yang membawa spanduk dan poster berisi pesan dukungan untuk jurnalis di zona konflik.

Baca Juga: 5 Jurnalis Al Jazeera Tewas Dalam Serangan Israel

Mereka juga mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan bagi para pewarta yang gugur saat bertugas.

Ketua JMSI Batang, Ujie, menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya Anas Al-Sharif, yang tewas di dekat Rumah Sakit Al-Shifa pada 10 Agustus 2025 malam. Serangan tersebut juga menewaskan sejumlah jurnalis lain.

Baca Juga: PPATK Klarifikasi soal Pemblokiran Rekening Milik Ketua MU

“Kami menyampaikan penghormatan mendalam atas keberanian para jurnalis di Gaza yang mempertaruhkan nyawa demi mengabarkan kebenaran. Serangan Israel bukan hanya pelanggaran hak asasi manusia, tetapi juga pengabaian terhadap hukum humaniter internasional yang menjamin keselamatan jurnalis sipil,” kata Ujie dalam orasinya.

JMSI mencatat, sejak genosida Gaza dimulai pada Oktober 2023, sedikitnya 237 jurnalis telah tewas akibat serangan militer Israel. Data ini mempertegas risiko tinggi yang dihadapi jurnalis di wilayah konflik, sekaligus menggambarkan ancaman serius terhadap kebebasan pers.

Baca Juga: Perbedaan Susu UHT dan Susu Formula, Mana yang Tepat untuk Si Kecil?

Dalam aksi tersebut, JMSI mendesak pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Komunikasi dan Digital RI, untuk mengambil langkah nyata dalam mendukung keselamatan jurnalis di medan konflik.

“Jangan sampai situasi seperti ini menimpa jurnalis kita di Indonesia,” tegas Ujie.

Ia juga menyerukan seluruh organisasi pers nasional untuk tidak tinggal diam, melainkan mengambil peran aktif dalam menggalang petisi kemanusiaan dan solidaritas global guna menghentikan serangan terhadap jurnalis.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bina Marga Kebut 461 Proyek Ruas Jalan di Kota Jambi

Rabu, 10 Desember 2025 | 16:40 WIB
X