internasional

Diplomat Tertinggi Uni Eropa Minta Pembatasan Serangan Ke Rusia Dicabut

Jumat, 30 Agustus 2024 | 09:58 WIB
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell saat para menteri luar negeri blok tersebut berkumpul di Brussels untuk membahas invasi Rusia ke Ukraina. (Gemalantang.com/AP)

"Jika kami dipasok rudal dalam jumlah yang cukup, jika kami diizinkan untuk menyerang, kami akan secara signifikan mengurangi kapasitas Rusia untuk menimbulkan kerusakan pada infrastruktur penting kami dan kami akan memperbaiki situasi pasukan kami di lapangan," imbuhnya.

Dia juga mendesak Barat untuk memenuhi janji untuk segera mengirim dukungan militer ke Ukraina.

Baca Juga: Putin Akan Menyapu Bersih Militer Ukraina Dari Wilayah Kursk

"Kita menanggung semua keterlambatan ini, dengan kerusakan dan hilangnya nyawa," sebutnya.

Kuleba secara khusus meminta pengiriman cepat sistem pertahanan udara Patriot . Bahkan, dia mendesak semua negara yang berjanji untuk mengirimkan sistem Patriot beberapa bulan lalu untuk akhirnya mengirimkannya.

"Sistem itu sudah ada, siap untuk dikirimkan. Yang kurang hanyalah kesempatan terakhir, lampu hijau untuk melakukannya." ujar Kuleba seperti dilansir AP.

Baca Juga: Waduh!!! Pengusaha Batubara Di Jambi Menjerit

Ukraina mengatakan bulan lalu bahwa mereka membutuhkan 25 sistem pertahanan udara Patriot untuk sepenuhnya mempertahankan wilayah udaranya dan melindungi negara dari serangan rudal Rusia.

Menteri Luar Negeri Hongaria Péter Szijjártó, yang negaranya menganggap dirinya sebagai pembawa perdamaian di Ukraina dan menentang pendekatan Uni Eropa dan NATO terhadap perang, mengatakan bahwa mitra-mitra Eropanya tampaknya menderita psikosis perang.

"Mayoritas negara-negara Uni Eropa, bersama dengan elit Brussels dan para birokrat di sini, mengambil posisi yang sepenuhnya mendukung perang," kata Szijjártó.

Baca Juga: Zumi Zola Dan Budi Setiawan Tiba Di KPU, Dukung Penuh Maulana-Diza ?

Dia mengatakan kepada wartawan bahwa ia memperkirakan bahwa sikap buta yang mendukung perang dan psikosis yang mendukung perang ini akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Pertemuan Uni Eropa hari Kamis telah dijadwalkan berlangsung di Budapest, tetapi Borrell, dengan dukungan beberapa negara anggota, memutuskan untuk mengadakannya di Brussels sebagai protes terhadap sikap Hongaria terhadap Ukraina.

Halaman:

Tags

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB