GEMALANTANG.COM -- Polisi menggunakan semprotan merica terhadap ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina yang berkumpul di luar Gedung Capitol AS pada hari Rabu (24/07) kemarin, ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara kepada Kongres.
Sesaat sebelum Netanyahu mulai berpidato, Polisi Capitol AS mengatakan sejumlah pengunjuk rasa bersikap kasar. Pihak berwenang telah menutup lalu lintas di sekitar Capitol sebelum pidato dengan pengamanan yang luar biasa ketat.
Baca Juga: Serangan Terbaru Israel Menambah Kepedihan Warga Palestina
"Massa gagal mematuhi perintah kami untuk mundur dari garis polisi. Kami menggunakan semprotan merica terhadap siapa pun yang mencoba melanggar hukum dan melewati garis itu," kata polisi dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters, Kamis (25/07/2024).
Aksi unjuk rasa ini dihiasi oleh spanduk-spanduk yang menyatakan pemimpin Israel sebagai 'Penjahat Perang yang Dicari' mengacu pada surat perintah penangkapan yang diminta oleh jaksa Pengadilan Kriminal Internasional. Netanyahu dengan keras membantah tuduhan kejahatan perang.
Baca Juga: Anggota Parlemen AS Akan Ditangkap Jika Ganggu Pidato Netanyahu
Tetapi, Jaksa ICC mengatakan ada alasan yang cukup untuk meyakini Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant serta para pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Mohammed Al-Masri dan Ismail Haniyeh, memikul tanggung jawab pidana atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Para demonstran meletakkan hampir 30 peti mati kardus seukuran manusia yang dibungkus bendera Palestina untuk mengenang mereka yang tewas dalam perang di Gaza.
Baca Juga: Netanyahu : Tidak Ada Tempat Yang Tidak Dapat Di Jangkau Israel
"Saya ingin semua bantuan untuk Israel dihentikan karena tindakannya di Gaza," kata Bradley Cullinan, yang mengatakan dia melakukan perjalanan ke daerah tersebut dari Columbus, Ohio, 400 mil (640 km) jauhnya.
Aktor peraih Oscar Susan Sarandon mengutuk jumlah korban tewas. "Tidak seorang pun bebas sampai semua orang bebas," kata Sarandon.
Baca Juga: Didesak Soal Gencatan Senjata Di Gaza, Netanyahu : Tidak Akan Terjadi
Puluhan anggota parlemen Demokrat dilaporkan media melewatkan pidato Netanyahu di Kongres, menyatakan kekecewaan atas ribuan kematian warga sipil dan krisis kemanusiaan akibat gempuran Israel di Gaza.