GEMALANTANG.COM -- Penempatan rudal jarak jauh AS di Jerman disambut baik oleh Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, dan menangkal kritik dari dalam koalisi pemerintahannya.
"Kita harus melindungi diri kita sendiri dan mitra Baltik kita terhadap hal ini, termasuk melalui peningkatan pencegahan dan senjata jarak jauh tambahan," kata Baerbock dalam wawancara dengan surat kabar milik Funke Media Group dikutip Politico, Minggu (21/07/2024)
Baca Juga: Makin Panas!!! Kapal Amerika Serikat Di Laut Merah Dihantam Rudal
Pada awal bulan ini, Jerman dan AS merilis pernyataan bersama yang menunjukkan bahwa Washington akan memulai penempatan episodik kemampuan tembakan jarak jauh dari Satuan Tugas Multi-Domain di Jerman pada tahun 2026.
AS menempatkan rudal jelajah Tomahawk, yang dapat menempuh jarak hingga 2.500 kilometer, dan senjata hipersonik yang saat ini sedang dikembangkan dengan kemampuan terbang beberapa kali kecepatan suara, di antara kemampuan yang dapat ditempatkan di Jerman.
Baca Juga: Netanyahu : Tidak Ada Tempat Yang Tidak Dapat Di Jangkau Israel
Tidak hanya itu, Baebock juga menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin yang dinilainya terus memperluas persenjataan yang mengancam kebebasan Jerman di Eropa menurut laporan Politico.
"Tidak hanya tidak bertanggung jawab, tetapi juga naif terhadap Kremlin yang dingin." tambah Baerbock menunjukan keengganan untuk melakukan pencegahan tambahan.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Sebut Korea Utara Terlibat Perdagangan Senjata Ilegal Dengan Rusia
Menyusul pengumuman tersebut, Rolf Mützenich, pemimpin parlemen dari Partai Sosial Demokrat Kanselir Olaf Scholz, memperingatkan bahwa bahaya eskalasi militer yang tidak disengaja cukup besar.
Serta menggarisbawahi bahwa rudal yang dapat ditempatkan di Jerman memiliki waktu peringatan yang sangat singkat dan membuka kemampuan teknologi baru.
Baca Juga: Balas Serangan Houthi, Israel Bombardir Objek Vital Yaman
"Bukankah sudah waktunya kita tidak hanya berbicara tentang cara berperang, tetapi juga memikirkan cara membekukan perang dan kemudian mengakhirinya?" kata Mützenich saat itu dalam sebuah perdebatan di parlemen.
Artikel Terkait
KPU Jambi Sebut Caleg Terpilih Belum Lapor LHKPN, KPK Bilang Gini
Indonesia Meradang Lihat Ulah Knesset Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina
Pesawat Nirawak Milik Houthi Yaman Hantam Pusat Kota Tel Aviv
Ini Penyebab Awal Kerusuhan Di Bangladesh, Ribuan Orang Terluka
Dubes Rusia Galau, Atletnya Dilarang Dapat Dukungan Di Olimpiade Paris 2024
Balas Serangan Houthi, Israel Bombardir Objek Vital Yaman
161 Orang Jurnalis Meregang Nyawa Di Gaza, Hamas Desak PBB Hentikan Israel
Netanyahu : Tidak Ada Tempat Yang Tidak Dapat Di Jangkau Israel
Hadiri Kenduri Swarnabhumi, Budayakan Makan Bersama Anak-anak
Makin Panas!!! Kapal Amerika Serikat Di Laut Merah Dihantam Rudal