Ini Penyebab Awal Kerusuhan Di Bangladesh, Ribuan Orang Terluka

GEMALANTANG.COM -- Pemerintah Bangladesh telah memutuskan untuk memberlakukan jam malam di seluruh negeri dan mengerahkan tentara. Keputusan resmi mengenai jam malam itu akan segera dikeluarkan.

Pernyataan itu diungkap oleh sekretaris pers Perdana Menteri Sheikh Hasina yakni Nayeemul Islam Khan kepada BBC Bangla, ditengah meluasnya protes yang dipimpin mahasiswa terhadap kuota pekerjaan pemerintah.

Baca Juga: Pesawat Nirawak Milik Houthi Yaman Hantam Pusat Kota Tel Aviv

Polisi terpaksa menindak tegas aksi unjuk rasa yang dipimpin mahasiswa untuk memprotes kuota pekerjaan pemerintah di negara itu, meskipun ada larangan pertemuan publik, berdasarkan laporan media lokal setempat.

Bahkan, layanan kereta api telah dihentikan secara nasional karena para pengunjuk rasa memblokir jalan dan melemparkan batu bata ke arah petugas keamanan menurut laporan Bengali Prothom Alo.

Baca Juga: Indonesia Meradang Lihat Ulah Knesset Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina

Aksi unjuk rasa tersebut berubah menjadi sebuah kerusuhan yang tidak terduga sebelumnya, kekerasan pada hari Kamis (18/07) lusa kemarin, terjadi di 47 dari 64 distrik di Bangladesh yang menewaskan 27 orang dan melukai 1.500 orang.

Sedangkan, menurut AFP yang mengutip keterangan rumah sakit bahwa jumlah korban tewas akibat protes di Bangladesh telah mencapai 105 orang pada Jumat (19/07) malam.

Baca Juga: KPU Jambi Sebut Caleg Terpilih Belum Lapor LHKPN, KPK Bilang Gini

Sayangnya. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut dan polisi belum mengumumkan jumlah korban tewas dalam protes berdarah tersebut.

Terpisah, Kedutaan Besar AS di Dhaka mengatakan bahwa laporan mengindikasikan lebih dari 40 kematian dan ratusan hingga kemungkinan ribuan orang terluka di seluruh Bangladesh.

Baca Juga: Komunikasi Terganggu, Surat Kabar Berbasis Di Bangladesh Berhenti Update Berita

Dalam peringatan keamanan, disebutkan bahwa protes menyebar, dengan bentrokan keras dilaporkan terjadi di seluruh Dhaka dengan situasi yang sangat tidak stabil.