Senin, 22 Desember 2025

Tragis, Jumlah Korban Tewas Meningkat Dalam Demo Berdarah Di Bangladesh

Photo Author
- Jumat, 19 Juli 2024 | 08:02 WIB
Tragis, Jumlah Korban Tewas Meningkat Dalam Demo Berdarah Di Bangladesh (Gemalantang.com/Mahasiswa Bentrok Dengan Polisi di Bangladesh/Reuters)
Tragis, Jumlah Korban Tewas Meningkat Dalam Demo Berdarah Di Bangladesh (Gemalantang.com/Mahasiswa Bentrok Dengan Polisi di Bangladesh/Reuters)

GEMALANTANG.COM -- Tiga belas orang tewas saat ribuan mahasiswa bersenjata tongkat dan batu bentrok dengan polisi bersenjata di Dhaka pada Kamis (18/07/2024) kemarin.

Termasuk seorang pengemudi bus yang dibawa ke rumah sakit dengan luka tembak di dadanya, seorang penarik becak dan tiga pelajar, menurut laporan Reuters.

Baca Juga: Bahaya!!! Knesset Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina

Ratusan orang terluka ketika polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan kelompok pengunjuk rasa, yang membakar kendaraan, pos polisi dan bangunan lainnya, kata saksi mata.

Aksi unjuk rasa ini menjadi kekerasan terburuk sejauh ini dalam protes di Bangladesh terhadap kebijakan yang menetapkan kuota untuk alokasi pekerjaan pemerintah.

Baca Juga: Ribuan Mahasiswa Bentrok Dengan Polisi, Empat Orang Tewas, Ratusan Lainnya Terluka

Setidaknya ada 11 kematian pada hari Kamis (18/07) kemarin yang terjadi di Dhaka. Kampus universitas utama di ibu kota tersebut telah menjadi lokasi protes nasional terburuk dan telah menewaskan sedikitnya 19 orang minggu ini.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Kamis menyerukan agar semua pihak menahan diri dan mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki semua tindakan kekerasan dan meminta pertanggungjawaban para pelaku, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Baca Juga: Gedung Putih Ungkap Joe Biden Akan Mengisolasi Diri Di Delaware

"Sekretaris Jenderal mendorong partisipasi pemuda yang bermakna dan konstruktif untuk mengatasi tantangan yang sedang berlangsung di Bangladesh. Kekerasan tidak akan pernah menjadi solusi," kata Dujarric dikutip Reuters Jum'at (19/07/2024).

Menteri Hukum Anisul Huq menawarkan kepada pengunjuk rasa bahwa pemerintah bersedia berbicara dengan para pengunjuk rasa, akan tetapi hal itu ditolak oleh para demonstran.

Baca Juga: Atlet Prancis Dilarang Pakai Jilbab Saat Olimpiade Paris 2024

Mereka mengatakan diskusi dan penembakan tidak bisa berjalan beriringan dan menilai seharusnya diskusi tersebut dilakukan lebih awal.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X