GEMALANTANG.COM -- Eropa, Kanada, dan AS mengatakan pemerintah Tiongkok telah mendukung industri energi bersihnya dengan subsidi besar yang memungkinkan perusahaannya menjual produk seperti mobil listrik dengan harga murah.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran Kanada dan Eropa terhadap kelebihan pasokan kendaraan listrik berharga murah secara global akan menyulitkan industri negara lain untuk bersaing.
Bahkan Kanada dan Eropa telah bergabung dengan AS dalam menentang impor mobil listrik China yang dinilai mengorbankan Industri energi negara-negara Barat.
Baca Juga: Puluhan Jendral Israel Desak Netanyahu Untuk Gencatan Senjata di Gaza
"Transisi hijau Uni Eropa tidak dapat didasarkan pada impor tidak adil yang mengorbankan industri Uni Eropa," ungkap Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah-pemerintah negara Barat baru-baru ini mulai menggelontorkan insentif besar untuk teknologi bersih, termasuk mobil listrik.
Akan tetapi, Tiongkok sebagai eksportir mobil terbesar di dunia pada tahun lalu,mulai meningkatkan subsidi dalam industri energi bersih lebih dari satu dekade lalu.
Baca Juga: Tiongkok Tawarkan Visa Lima Tahun Bagi Penduduk Tetap Asing Di Hongkong dan Makau
"Kami ingin membendung China, bahkan jika itu mengorbankan penanganan krisis perubahan iklim dunia," kata Stephen Roach, mantan ketua Morgan Stanley Asia kepada Axios
Bahkan, Tiongkok telah menghabiskan total subsidi sebesar $230 miliar untuk industri mobil listriknya saja sejak tahun 2009 lalu. Harga rata-rata mobil listrik di China kurang dari setengah harga di Eropa dan AS pada tahun 2023, menurut firma riset otomotif JATO.
Seorang peneliti di Asia Society Policy Institute Lauri Myllyvirta menyebut pasokan untuk mendorong transisi global yang cepat sesuai target perjanjian Paris kini ada di Tiongkok.
Baca Juga: Tidak Ada Pilihan Lain, Ini Satu-Satunya Cara Untuk Menghentikan Perang Besar Di Timteng
"Menemukan keseimbangan antara memanfaatkan kecakapan Tiongkok dalam manufaktur berbiaya rendah," kata Myllyvirta dikutip Axios, Rabu (03/07/2024).
Artikel Terkait
Lawan 'Sistem Perbudakan', Group Band Asal Indonesia Jadi Bintang Di Taiwan
Perang Apokaliptik, AS dan Eropa 'Warning' Hizbullah
Empat Kapal Milik Inggris, AS dan Israel Dirudal Houthi Yaman
Israel Bikin Ulah Lagi di Tepi Barat, Indonesia Meradang
Ada Kekuatan 'Luar Angkasa' Dibalik Militer Ukraina, Ribuan Objek Vital Rusia Terpantau
Kartel Narkoba Paling Kuat Perang, Ribuan Personel Turun Perkuat Perbatasan
Hizbullah Ngamuk, Puluhan Rudal Meluncur Ke Israel Utara
Netanyahu Klaim Tujuan Perang Hampir Berhasil, Hamas : Israel Gagal
Tidak Ada Pilihan Lain, Ini Satu-Satunya Cara Untuk Menghentikan Perang Besar Di Timteng
Puluhan Jendral Israel Desak Netanyahu Untuk Gencatan Senjata di Gaza