Senin, 22 Desember 2025

AS, Eropa Dan Kanada Sepakat Tolak Mobil Listrik Tiongkok

Photo Author
- Rabu, 3 Juli 2024 | 20:09 WIB
AS, Eropa Dan Kanada Sepakat Tolak Mobil Listrik Tiongkok  (Gemalantang.com/Basis produksi kendaraan listrik di China Selatan)
AS, Eropa Dan Kanada Sepakat Tolak Mobil Listrik Tiongkok (Gemalantang.com/Basis produksi kendaraan listrik di China Selatan)

GEMALANTANG.COM -- Eropa, Kanada, dan AS mengatakan pemerintah Tiongkok telah mendukung industri energi bersihnya dengan subsidi besar yang memungkinkan perusahaannya menjual produk seperti mobil listrik dengan harga murah.

Hal itu menimbulkan kekhawatiran Kanada dan Eropa terhadap kelebihan pasokan kendaraan listrik berharga murah secara global akan menyulitkan industri negara lain untuk bersaing.

Bahkan Kanada dan Eropa telah bergabung dengan AS dalam menentang impor mobil listrik China yang dinilai mengorbankan Industri energi negara-negara Barat.

Baca Juga: Puluhan Jendral Israel Desak Netanyahu Untuk Gencatan Senjata di Gaza

"Transisi hijau Uni Eropa tidak dapat didasarkan pada impor tidak adil yang mengorbankan industri Uni Eropa," ungkap Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah-pemerintah negara Barat baru-baru ini mulai menggelontorkan insentif besar untuk teknologi bersih, termasuk mobil listrik.

Akan tetapi, Tiongkok sebagai eksportir mobil terbesar di dunia pada tahun lalu,mulai meningkatkan subsidi dalam industri energi bersih lebih dari satu dekade lalu.

Baca Juga: Tiongkok Tawarkan Visa Lima Tahun Bagi Penduduk Tetap Asing Di Hongkong dan Makau

"Kami ingin membendung China, bahkan jika itu mengorbankan penanganan krisis perubahan iklim dunia," kata Stephen Roach, mantan ketua Morgan Stanley Asia kepada Axios

Bahkan, Tiongkok telah menghabiskan total subsidi sebesar $230 miliar untuk industri mobil listriknya saja sejak tahun 2009 lalu. Harga rata-rata mobil listrik di China kurang dari setengah harga di Eropa dan AS pada tahun 2023, menurut firma riset otomotif JATO.

Seorang peneliti di Asia Society Policy Institute Lauri Myllyvirta menyebut pasokan untuk mendorong transisi global yang cepat sesuai target perjanjian Paris kini ada di Tiongkok.

Baca Juga: Tidak Ada Pilihan Lain, Ini Satu-Satunya Cara Untuk Menghentikan Perang Besar Di Timteng

"Menemukan keseimbangan antara memanfaatkan kecakapan Tiongkok dalam manufaktur berbiaya rendah," kata Myllyvirta dikutip Axios, Rabu (03/07/2024).

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X