GEMALANTANG.COM -- Sebanyak 30 jenderal senior yang tergabung dalam Forum Staf Umum Israel ingin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencapai gencatan senjata dengan Hamas.
Meski gencatan senjata itu berarti membiarkan militan Hamas berkuasa di Gaza, bukan tanpa alasan puluhan jendral ingin mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi perang besar dengan Hizbullah di Lebanon.
Baca Juga: Tidak Ada Pilihan Lain, Ini Satu-Satunya Cara Untuk Menghentikan Perang Besar Di Timteng
Selain itu dengan gencatan senjata dapat mengistirahatkan pasukan Israel hingga melakukan menimbun amunisi jika perang darat dengan Hizbullah meletus.
Disi lain para jenderal Israel juga memandang dengan tercapainya gencatan senjata merupakan cara terbaik untuk membebaskan para sandera yang tersisa.
Mantan Penasihat Keamanan Nasional Israel Eyal Hulata menyebut Militer mendukung penuh kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata.
Baca Juga: Netanyahu Klaim Tujuan Perang Hampir Berhasil, Hamas : Israel Gagal
Hal ini atas keyakinan bahwa Israel selalu dapat kembali dan melawan Hamas secara militer di masa mendatang. Bahkan dengan adanya jeda di Gaza membuat de-eskalasi lebih mungkin terjadi di Lebanon.
"Mereka memiliki lebih sedikit amunisi, lebih sedikit suku cadang, lebih sedikit energi daripada sebelumnya, jadi mereka juga berpikir jeda di Gaza memberi kita lebih banyak waktu untuk bersiap jika perang yang lebih besar benar-benar terjadi dengan Hizbullah." kata Eyal Hulata, dikutip Rusia Today, Rabu (03/07/2024).
Asal tahu saja. Pasukan pertahanan Israel (IDF) telah kehilangan sedikitnya 674 tentara hingga persediaan peluru artileri yang kian menipis.
Baca Juga: Hizbullah Ngamuk, Puluhan Rudal Meluncur Ke Israel Utara
Ketegangan antara Hizbullah dan Israel semakin meningkat ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan bahwa IDF bersiap untuk setiap skenario dan dapat membawa Lebanon kembali ke Zaman Batu.
Sejauh ini, Militer Israel belum secara terbuka mendukung gencatan senjata di Gaza. Dalam sebuah pernyataan kepada New York Times yang dimuat Rusia Today. IDF mengatakan bahwa mereka masih berupaya untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.
Artikel Terkait
Tiongkok Tawarkan Visa Lima Tahun Bagi Penduduk Tetap Asing Di Hongkong dan Makau
Lawan 'Sistem Perbudakan', Group Band Asal Indonesia Jadi Bintang Di Taiwan
Perang Apokaliptik, AS dan Eropa 'Warning' Hizbullah
Empat Kapal Milik Inggris, AS dan Israel Dirudal Houthi Yaman
Israel Bikin Ulah Lagi di Tepi Barat, Indonesia Meradang
Ada Kekuatan 'Luar Angkasa' Dibalik Militer Ukraina, Ribuan Objek Vital Rusia Terpantau
Kartel Narkoba Paling Kuat Perang, Ribuan Personel Turun Perkuat Perbatasan
Hizbullah Ngamuk, Puluhan Rudal Meluncur Ke Israel Utara
Netanyahu Klaim Tujuan Perang Hampir Berhasil, Hamas : Israel Gagal
Tidak Ada Pilihan Lain, Ini Satu-Satunya Cara Untuk Menghentikan Perang Besar Di Timteng