Al Jazeera sangat mengecam serangan tersebut sebagai niat yang jelas untuk mengubur kebenaran.
"Darah para jurnalis kami yang gugur di Gaza belum kering sebelum pasukan pendudukan Israel melakukan kejahatan lain terhadap juru kamera Al Jazeera, Mohammed Salama, bersama tiga jurnalis foto lainnya," demikian pernyataan jaringan tersebut.
Baca Juga: PT Timah Buka Suara soal Tambang Ilegal di Sekitar Kawasannya
Meskipun terus-menerus menjadi sasaran, Al Jazeera tetap teguh dalam memberikan liputan langsung genosida Israel di Gaza selama 23 bulan terakhir.
Sementara otoritas pendudukan melarang media internasional masuk untuk melaporkan perang tersebut.
Baca Juga: Bulog Ungkap Stok Beras Pemerintah Capai 3,91 Juta Ton, Siap Didistribusikan
Serangan itu menambah jumlah korban tewas jurnalis Palestina yang terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023 menjadi sedikitnya 273, menurut penghitungan Al Jazeera.
Artikel Terkait
Tingkatkan Personel Membuat Narasi, Humas Polda Jambi Undang Jurnalis Gelar Pelatihan Menulis
Dicecar Jurnalis , Alasan Berpasangan dengan Bakhtiar,Jawaban Fadhil Arief Bikin Haru
Sejumlah Jurnalis dan Koalisi Penyelamat Pilar Demokrasi Gelar di Jambi Unjuk Rasa
161 Orang Jurnalis Meregang Nyawa Di Gaza, Hamas Desak PBB Hentikan Israel
Israel Serang Tenda Wartawan Di Gaza, Seorang Jurnalis Tewas
CEO Promedia Agus Sulistriyono Ungkap Hari Pers Nasional Jadi Momen Penting Menghargai Dedikasi dan Kerja Keras Para Jurnalis di Tanah Air
BRI Mediapreneur Talks Promedia 2025 Siap Sambangi Kota Serang: Seminar Bisnis untuk Jurnalis hingga Pengusaha Media
Nyawa Jurnalis AFP Terancam, Menlu Prancis Desak Israel
5 Jurnalis Al Jazeera Tewas Dalam Serangan Israel
Aksi Solidaritas, JMSI Kecam Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera