"Produk Amerika yang ke Indonesia, mereka tidak membayar apa-apa untuk itu, tidak ada tambahan [tarif]. Orang Amerika yang akan membayarnya," pungkasnya.
Kesepakatan ini pun disebut-sebut sebagai strategi untuk meningkatkan ekspor Amerika ke Indonesia.
Baca Juga: Imigrasi Jakarta Cegah Wanita yang Ngaku Diajak Ketemu Pacar di Pakistan
Namun di sisi lain, kritik terus mengalir karena masyarakat AS merasa harus menanggung beban tambahan dari kenaikan harga barang-barang Indonesia akibat tarif yang diberlakukan.
Artikel Terkait
Kematian Diplomat Kemlu Masih Jadi Misteri, Kapolri Minta Publik Bersabar
MK Tolak Permohonan Naikkan Syarat Pendidikan Capres-Cawapres Jadi Sarjana
Mendag Buka Suara Usai RI Kena Tarif Impor 19 Persen dari AS
DPR Minta Kemendag Perbaiki Sistem COD yang Disebut Rentan
Imigrasi Jakarta Cegah Wanita yang Ngaku Diajak Ketemu Pacar di Pakistan
Pengusiran Wartawan dari Gedung Pemda, PWI: Bukan Soal Aset, Tapi Soal Hak
Fadhil Arief Buka Suara Usai Viral Disebut 'Ngambek' Hingga Tahan SK PPPK
PWI Jabar Minta Pemkab Indramayu Kaji Ulang Pengosongan Gedung Graha Pers
Analisis Kriminolog Forensik: Ada Tanda-Tanda Tak Wajar di Balik Kematian Arya Daru
Ketua Umum KONI Jambi Diprotes, Mat Sanusi: Salah Saya Apa?