Senin, 22 Desember 2025

Trump Akan Hancurkan Gaza Jika Sandera Tidak Dibebaskan

Photo Author
- Kamis, 6 Maret 2025 | 10:07 WIB
Bendera Palestina berkibar ditengah bangunan yang runtuh  (Gemalantang.com/AFP)
Bendera Palestina berkibar ditengah bangunan yang runtuh (Gemalantang.com/AFP)

Tetapi Israel telah meningkatkan tekanan tidak hanya dengan ancaman dengan menghentikan semua masuknya barang dan pasokan ke Gaza, memperbarui pendekatan garis keras yang ditentang oleh pemerintahan AS sebelumnya di bawah Joe Biden.

Baca Juga: Pengakuan Walikota Bekasi Usia Ketahuan 'Nginap' di Hotel saat Banjir

"Hamas memang telah mengalami pukulan berat, tetapi belum terkalahkan. Misinya belum tercapai," kata kepala militer baru Israel Eyal Zamir pada hari Rabu.

Prancis, Inggris, dan Jerman bersama-sama pada hari Rabu menyebut situasi kemanusiaan di Gaza sebagai bencana, dan mendesak Israel untuk memastikan pengiriman bantuan tanpa hambatan.

Baca Juga: Kekacauan di Parlemen Serbia, Oposisi Lempar Gas Air Mata

Afrika Selatan mengatakan pembatasan bantuan Israel ke Gaza sejak akhir pekan sama saja dengan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

Bahasa agresif Trump ini muncul setelah Amerika Serikat mengonfirmasi perundingan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Hamas, dengan utusan AS untuk urusan penyanderaan, Adam Boehler, membahas sandera Amerika.

Baca Juga: Balas Tarif Trump, Kanda Larang Penjualan Produk Alkohol Asal AS

"Lihat, dialog dan berbicara dengan orang-orang di seluruh dunia untuk melakukan apa yang menjadi kepentingan terbaik rakyat Amerika adalah sesuatu yang menurut Presiden" benar, kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.

Amerika Serikat telah menolak kontak langsung dengan militan Palestina sejak melarang mereka sebagai organisasi teroris pada tahun 1997. Namun Leavitt mengatakan bahwa utusan sandera dalam perannya memiliki wewenang untuk berbicara dengan siapa pun.

Baca Juga: Investor Cemas, Harga Bitcoin Anjlok Akibat Perang Dagang

Gedung Putih dan kantor Netanyahu mengonfirmasi bahwa Israel telah diajak berkonsultasi terlebih dahulu mengenai pembicaraan tersebut.

Lima warga Amerika diyakini masih berada di antara para sandera. Empat dari mereka telah dipastikan tewas dan satu lagi, Edan Alexander, diyakini masih hidup.

Baca Juga: 6 Tuntutan LPKNI Dalam Gugatan Perkara Batubara Di Jambi

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X