Israel Larang Militer Suriah Beroperasi Di Selatan Damaskus

Israel menempati sekitar dua pertiga Dataran Tinggi Golan, dengan zona penyangga yang dikelola PBB yang mencakup wilayah sempit seluas 400 kilometer persegi (154 mil persegi). Sisanya telah dikuasai oleh Suriah.

Pada tahun 1974, Israel dan Suriah mencapai kesepakatan gencatan senjata yang menetapkan Dataran Tinggi Golan akan menjadi zona penyangga demiliterisasi.

Baca Juga: Naik 6% dari Tahun 2024, KAI Total Sediakan 4,5 Juta Kursi Kereta untuk Mudik Lebaran 2025

Namun tak lama setelah jatuhnya al-Assad Desember lalu, militer Israel bergerak dalam zona penyangga dan telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap aset militer Suriah.

Israel telah membenarkan serangannya terhadap Suriah selama bertahun-tahun dengan mengklaim bahwa mereka melenyapkan target militer Iran. 

Namun, Iran mengatakan tidak ada pasukannya yang saat ini berada di Suriah, dan pemerintah Suriah yang baru telah mengindikasikan bahwa mereka tidak memiliki keinginan untuk memerangi Israel.

Baca Juga: AP Menggugat Staf Gedung Putih Soal Kebebasan Pers

Pasukan Israel saat ini telah mendirikan dua pos di Gunung Hermon Suriah dan tujuh pos lainnya di zona penyangga, menurut laporan Al Jazeera mengutip Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

Netanyahu mengatakan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di Gunung Hermon dan di zona penyangga di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Baca Juga: Kapolri Ajak Grup Band Sukatani Jadi Duta Polri: Ini Komitmen Kami

"Untuk jangka waktu yang tidak terbatas guna melindungi komunitas kami dan menggagalkan ancaman apa pun”. katanya.