GEMALANTANG.COM, GAZA -- Warga Palestina di seluruh Jalur Gaza yang terkepung menghabiskan malam Tahun Baru dengan merenungkan bagaimana kehidupan mereka telah diganggu, rumah mereka dihancurkan dan orang-orang yang mereka cintai dibunuh oleh pasukan Israel.
Banyak yang berharap bahwa tahun 2025 akhirnya akan mengakhiri perang Israel yang menghancurkan wilayah Palestina.
Dalam 15 bulan perang Israel di Gaza, pasukan Israel telah menghancurkan infrastruktur sipil di daerah itu, mulai dari tempat tinggal hingga rumah sakit, sekolah, dan tempat penampungan PBB.
Baca Juga: Serangan Israel Menewaskan 17 Warga Palestina Di Gaza
"Tahun 2024 dipenuhi dengan kematian dan kehancuran. Rakyat kami telah hancur. Kami tinggal di tenda-tenda dan tidak punya tempat untuk menemukan kebahagiaan," kata Umm Jamal Harb, seorang pengungsi Palestina di Gaza.
"Kami menderita kekurangan air, jalanan yang dingin dan tercemar. Kehidupan kami tidak seperti dulu lagi." timpalnya dikutip Middle East Eye.
Sejauh ini, jumlah korban tewas resmi warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel mencapai 45.541, menurut laporan kantor berita MME.
Baca Juga: Presiden Yoon Menolak Penangkapan Atas Penerapan Darurat Militer
Laporan dari Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) menyebutkan bahwa, selain mereka yang tewas, sekitar 100.000 warga Palestina telah meninggalkan Gaza sejak perang dimulai. Ini berarti populasi Gaza telah menurun hingga 6 persen selama perang.
Bahkan jika perang berakhir sekarang, kembalinya kehidupan seperti sebelum Oktober 2023 kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun.
Kerusakan fisik pada infrastruktur Gaza diperkirakan lebih dari $18 miliar, setara dengan 97 persen dari total gabungan produk domestik bruto (PDB) Gaza dan Tepi Barat pada tahun 2022.
Baca Juga: Yoav Gallant Mengundurkan Diri Dari Parlemen Israel
Perang Israel juga telah menghambat pembangunan manusia di jalur itu selama 69 tahun, menurut Program Pembangunan PBB (UNDP).
Namun, warga Palestina yang hidup di bawah pemboman setiap hari berharap bahwa tahun 2025 setidaknya akan mengakhiri serangan militer Israel.
Artikel Terkait
Belgia Jadi Negara Uni Eropa Pertama Yang Melarang Rokok Elektrik Sekali Pakai
Pengadilan Korea Selatan Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon
Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon Berlaku Hingga Awal Januari
Layanan Kesehatan Di Gaza Hampir 'Hancur Total' Akibat Serangan Israel
Pidato Tahun Baru 2025, Putin : Semuanya Akan Baik-baik Saja
Penyelidik Berjanji Akan Laksanakan Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon
Serangan Israel Menewaskan 17 Warga Palestina Di Gaza
Ukraina Tekor Lawan Rusia, Kehilangan 1.050 Tentara Dalam Satu Hari Terakhir
Yoav Gallant Mengundurkan Diri Dari Parlemen Israel
Presiden Yoon Menolak Penangkapan Atas Penerapan Darurat Militer