Ukraina Tekor Lawan Rusia, Kehilangan 1.050 Tentara Dalam Satu Hari Terakhir

GEMALANTANG.COM, MOSKOW -- Tentara Ukraina kehilangan hingga 1.050 tentara di semua wilayah operasi militer khusus Rusia pada hari lalu, menurut laporan TASS mengutip buletin Kementerian Pertahanan Rusia.

Secara khusus, Kiev kehilangan hingga 45 tentara di zona tanggung jawab Grup Tempur Rusia Utara di wilayah Kharkov, hingga 330 tentara di area tanggung jawab Grup Tempur Barat, lebih dari 250 prajurit di area tanggung jawab Grup Tempur Selatan.

Baca Juga: Serangan Israel Menewaskan 17 Warga Palestina Di Gaza

Dan 235 tentara di area tanggung jawab Grup Tempur Tengah, lebih dari 150 prajurit di area tanggung jawab Grup Tempur Timur, dan hingga 40 tentara di area tanggung jawab Grup Tempur Dnepr.

Pertahanan udara Rusia menjatuhkan tujuh roket HIMARS dan Uragan serta 66 pesawat tak berawak Ukraina dalam satu hari terakhir, kata kementerian dalam sebuah pernyataan seperti dilansir TASS.

Baca Juga: Penyelidik Berjanji Akan Laksanakan Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon

"Pertahanan udara menembak jatuh tujuh roket Uragan dan HIMARS buatan AS, serta 66 kendaraan udara tak berawak sayap tetap," bunyi pernyataan itu.

Menurut kementerian, total 650 pesawat terbang, 283 helikopter, 39.047 kendaraan udara tak berawak, 590 sistem rudal, 20.127 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya.

Baca Juga: Pidato Tahun Baru 2025, Putin : Semuanya Akan Baik-baik Saja

1.504 peluncur roket ganda, dan 20.120 artileri lapangan dan mortir, serta 29.684 kendaraan bermotor militer khusus, telah dihancurkan sejak dimulainya operasi militer khusus Rusia.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, kerugian Ukraina pada tahun 2022 berjumlah sekitar 118.500 prajurit, dan pada tahun 2023 - sekitar 405.400 prajurit.

Baca Juga: Layanan Kesehatan Di Gaza Hampir 'Hancur Total' Akibat Serangan Israel

Data yang diperoleh dari buletin harian Kementerian Pertahanan Rusia dan informasi akses terbuka lainnya dari para pejabatnya menunjukkan bahwa Kiev kehilangan sekitar 595.000 tentara yang tewas atau terluka dalam aksi pada tahun 2024, yang melebihi angka korban gabungan dari dua tahun pertama operasi khusus.