Senin, 22 Desember 2025

Para Peneliti Ungkap Pesan Mengerikan Di Prasasti Berusia 4.000 Tahun

Photo Author
- Selasa, 13 Agustus 2024 | 15:31 WIB
Prasasti tersebut berasal dari sekitar 4.000 tahun yang lalu di daerah Sipparan, kota Babilonia kuno di barat daya wilayah yang sekarang disebut Baghdad. (Gemalantang.com/New York Post )
Prasasti tersebut berasal dari sekitar 4.000 tahun yang lalu di daerah Sipparan, kota Babilonia kuno di barat daya wilayah yang sekarang disebut Baghdad. (Gemalantang.com/New York Post )

Pertanda lain yang mengkhawatirkan menyatakan bahwa akan ada serangan terhadap tanah tersebut oleh kawanan belalang, akan ada kerugian ternak, dan bahwa sejumlah besar pasukan akan jatuh.

Beberapa pertanda mungkin didasarkan pada kebetulan yang diamati sebelumnya antara waktu terjadinya gerhana yang berbeda dan kejadian besar, menurut George, seorang profesor emeritus Babilonia di Universitas London.

Baca Juga: Edi Purwanto Pimpin Rapat Paripurna Penyampaian Nota Pengantar KUPA PPAS Perubahan 2024

"Asal usul beberapa pertanda mungkin berasal dari pengalaman nyata — pengamatan pertanda yang diikuti oleh bencana," katanya kepada Live Science dikutip New York Post, Selasa (13/08/2024).

Namun, sebagian besar kemungkinan didasarkan pada teori, bukan bukti nyata. Tablet tersebut kemungkinan berasal dari Sippar, kota Babilonia kuno di barat daya wilayah yang sekarang disebut Baghdad, menurut profesor tersebut.

 

Tablet tersebut ditemukan 100 tahun lalu di wilayah yang sekarang disebut Irak (New York Post )

Mereka digunakan oleh para penasihat raja untuk memprediksi kejadian di masa mendatang.

 Baca Juga: Kamala Harris Raih Tiket Untuk Maju Di Pilpres AS

“Mereka yang menjadi penasihat raja terus mengawasi langit malam dan mencocokkan pengamatan mereka dengan kumpulan teks pertanda langit akademis,” tulis para penulis dalam penelitian tersebut.

Untuk mendapatkan pendapat kedua tentang kemungkinan terjadinya pertanda buruk tersebut, para penasihat akan mempelajari isi perut hewan yang dikorbankan untuk menentukan apakah raja benar-benar dalam bahaya, menurut para peneliti.

 Baca Juga: Dua Skenario Muncul, IRGC Klaim Ini Penyebab Terbunuhnya Haniyeh

Mereka juga akan melakukan ritual untuk menangkal pertanda buruk dan mencegah ramalan menjadi kenyataan, tulis George dan Taniguchi.

Atau orang Babilonia akan menunjuk raja pengganti sebelum bahaya datang sehingga orang tersebut akan menanggung beban murka para dewa dan akhirnya terbunuh sementara raja yang sebenarnya tidak akan terluka.

 Baca Juga: Banyak Negara Dan Maskapai Penerbangan Tinggalkan Beirut

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X