Dosen Ini Sebut, Buka Tutup Angkutan Batubara Dibawa Kendali Al Haris

Gemalantang.com - Sejak dibukanya kembali angkutan batubara beroperasi di jalan nasional sudah terjadi kemacetan.

Sementara, berbagai kritikan dari masyarakat Jambi terkait Gubernur Jambi Al Haris membuka kembali angkutan batubara.

Menurut Ketua Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Jambi (UNJA) Dr. Arfa’i, S.H., M.H. bibukanya kembali angkutan batubara melalui jalur darat setidaknya menunjukkan 2 hal.

Pertama, ternyata Gubernur Jambi Al Haris mempunyai kendali dalam buka dan tutup operasional angkutan batubara.

Kedua, ternyata argumen urusan angkutan batubara yang selama ini disebutkan bahwa Gubernur Jambi tidak berwenang, terbantahkan, bahwa Gubernur Al Haris berwenang dan memiliki kekuatan untuk itu.

Baca Juga: Ini Jumlah Angkutan Batubara Yang Boleh Melintas di Kabupaten Batanghari

Baca Juga: Operasi Angkutan Batubara di Kabupaten Batanghari Masih Semrawut

Baca Juga: Terjadi Kemacetan Angkutan Batubara, Dirlantas Polda Jambi Segera Evaluasi

"Jadi solusi dari angkutan batubara hasil penelitian ini untuk secara tepat menyelesaikan masalah batubara, pertama, dalam jangka pendek secara kelembagaan pemerintah Provinsi Jambi harus memberkuat sinergi dengan lembaga lainnya terutama Kepolisian Negara Republik Indonesia Polda Jambi, dalam bentuk pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana serta personel pada titik rawan kemacetan angkutan batubara," jelasnya dikutip dari Unja.ac.id.

Lebih lanjut Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jambi harus melakukan kegiatan memberikan pemahaman kepada pemegang IUP dan pemegang izin pengangkutan batubara untuk ikut menyelesaikan permasalahan angkutan batubara ini.

Baca Juga: Putra Batanghari Ini Berharap Al Haris Satu Pemikiran Dengan Edi Purwanto Soal Angkutan Batubara

Baca Juga: Angkutan Batubara Kembali Beroperasi di Jalan Nasional, Warga Jambi: Selamat Datang Kemacetan

Baca Juga: Angkutan Batubara Kembali Beroperasi di Jalan Nasional, Warga Jambi: Selamat Datang Kemacetan

Sementara sopir kendaraan batubara bisa ikut menyelesaikan permasalahan angkutan batubara ini.

"Dan Asosiasi Transportir Jambi (ATJ) dan Asosiasi Angkutan Batubara (ASABA) tetap diperkuat untuk ikut turut serta dalam menyelesaikan permasalahan angkutan batubara ini," pungkasnya.