Gemalantang.com -Hancurnya jalan nasional dan kemacetan yang tak kunjung teratasi akibat tingginya mobilitas kendaraan operasional angkutan batubara terus menjadi polemik ditengah warga Batanghari
Dan persoalan angkutan truk batubara yang melintasi jalan nasional terus menjadi polemik ditengah masyarakat Jambi, khususnya di jalan lintas Tembesi-Bulian, Kabupaten Batanghari.
Ketua GP Ansor Batanghari, Okta F Yuma, Senin (30/1/2023) kepada media, mengatakan, diharapkan ketegasan Gubernur Jambi untuk mengambil langkah kongkrit, agar pengusaha tambang batubara membuat jalan khusus untuk operasional angkutan truk batubara.
Pasca pembahasan DPR RI komisi V yang menekan perusahaan tambang untuk membuat jalur khusus, dan tidak melintasi jalan nasional. Bahkan Dirjen Bina Marga PUPR Ri menyatakan akan memperbaiki jalan nasional, jika angkutan batubara dapat ditertibkan.
Sementara, Ketua GP Ansor Batanghari Okta F Yuma mengecam agubernur Jambi yang terkesan memelihara konflik tanpa solusi.
"Gubernur segera ambil langkah untuk penyelesaian sebelum warga Batanghari akan mengambil langkah sendiri dalam penyelesaian konflik angkutan batubara yang berdampak pada kemacetan serta rusaknya jalan nasional," pungkasnya.
Okta juga menyebutkan, saat ini sedang melakukan konsolidasi bersama, untuk menekan Gubernur Jambi Al segera mengambil langkah, dan tegas terhadap pelaku usaha tambang batubara untuk membuat jalur khusus yang dikeluarkan oleh sumbangan pengusaha tambang/bukan dari sumber APBD
" Dari beberapa organisasi di Kabupaten Batanghari lagi merancang untuk mencegah berlanjutnya//aktifitas angkutan batubara melintasi jalan nasional," sebut putra asli Bumi Serentak Bak Regam ( Batanghari).(RYD )