Pengamat ternama di Provinsi Jambi itu juga mengingatkan jika pemerintah daerah puas dengan pujian dan tidak menerapkan sistem untuk mencegah kerusakan jangka panjang.
Maka fosil di Geopark Merangin bukan sedang dijaga, melainkan sedang ditaruh dalam lemari kaca narasi, untuk kemudian menjadi legenda.
Baca Juga: Warga Merangin Ngeluh ke Prabowo soal Air Sungai Keruh Akibat PETI
"Kita memuja cerita itu, tetapi kita tidak membangun pagar untuk menjaganya. Dan di situ letak kelemahannya." ungkapnya.
"Aset dunia hanya akan benar-benar menjadi aset jika negara menempatkan perlindungan sebagai kebijakan konkret, bukan romantisme geografis yang nyaman untuk publikasi." pungkasnya.